Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Pembunuhan analis politik dan jurnalis Darya Dugina adalah kejahatan biadab, tidak ada ampun bagi dalang dan pelakunya. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan ini pada konferensi pers di hari Selasa (23/08).
Lavrov dalam menanggapi sebuah pertanyaan menyebut, “Saya percaya bahwa ini adalah kejahatan barbar yang tidak akan pernah bisa dimaafkan”.
BACA JUGA:
- Bukan Ayahnya, Darya Dugina Target Utama Intelijen Ukraina
- Putin Anugerahkan Medali Keberanian untuk Mendiang Darya Dugin
“Sekarang, setahu saya, FSB sudah menetapkan fakta-fakta yang sekarang sedang diselidiki. Penyelidikannya, saya harap, cepat selesai, dan berdasarkan hasil penyelidikan ini, tentu tidak ada ampun bagi dalangnya. , mereka yang memerintahkannya dan para pelakunya,” tambah Lavrov.
Pembunuhan Darya Dugina
Sebuah alat peledak meledak di Toyota Land Cruiser yang dikendarai Dugina di jalan raya dekat desa Bolshiye Vyazyomy, di Wilayah Moskow, pada 20 Agustus. SUV itu kemudian terbakar dan membunuhnya seketika.
Ditemukan bahwa sebuah bom telah ditanam di bawah kendaraan di sisi pengemudi. Proses pidana telah diluncurkan berdasarkan tuduhan pembunuhan (paragraf F bagian 2 pasal 105 KUHP Rusia). Ini akan diperiksa oleh kantor pusat Komite Investigasi Rusia.
Layanan Keamanan Federal, FSB, mengatakan kepada TASS pada hari Senin bahwa pembunuhan Dugina telah dipecahkan. Menurut badan federal, pembunuhan didalangi oleh dinas rahasia Ukraina dan dilakukan oleh warga negara Ukraina Natalia Vovk, yang melarikan diri ke Estonia setelah pembunuhan itu.
Pada hari Senin, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit untuk memberikan Penghargaan Keberanian secara anumerta kepada jurnalis dan aktivis publik Rusia, Darya Dugina. (ARN)
Sumber: TASS
