Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Negara-negara Barat mencoba untuk melawan proses sejarah yang objektif. Ini mungkin memperlambat pembentukan multipolaritas, tetapi tidak akan menghentikannya. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan hal ini dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Zvezda, yang diposting di situs web kementerian luar negeri pada hari Minggu (28/08).
“Sayangnya, mitra Barat kami, yang sekarang telah sepenuhnya menyerahkan kendali pemerintahan kepada Amerika Serikat, sementara Inggris telah bergabung dalam radiasi ini, mencoba untuk melawan proses sejarah objektif, yang dapat memperlambat pembentukan multipolaritas, tetapi tidak akan menghentikannya dengan cara apa pun,” kata Lavrov.
BACA JUGA:
- Borrell Akui UE Hadapi Tantangan Besar akibat Sanksi Anti-Rusia
- Transisi Kekuatan Global, Kebangkitan Selatan Vs Kekuatan Barat
“Ini bukan prosedur yang disepakati, yang harus dilaksanakan. Ini bukan rencana lima tahunan atau anggaran tiga tahunan, seperti yang kita miliki. Tidak seperti anggaran tahunan yang disahkan di negara lain. Ini adalah proses kehidupan. Ini tentang bakat politisi.
Mereka harus melihat apa yang terjadi di kehidupan nyata dan membangun kebijakan mereka sesuai dengan tuntutan sejarah,” katanya ketika ditanya berapa banyak sabuk multipolaritas yang menurutnya telah terbentuk.
Menurutnya, sebagian besar negara menganggap sikap Rusia terhadap penghinaan berkelanjutan Barat untuk kepentingan keamanannya adalah adil, atau ingin tetap netral.
Kepala kementerian luar negeri Rusia itu mencatat bahwa Amerika dan Inggris, dan di belakang mereka Eropa yang patuh, berusaha tanpa penyesalan untuk memaksa negara nonblok dan semua negara lain untuk mengubah persepsi mereka tentang Rusia.
“Lutut ditekuk dengan metode paling kasar,” kata Lavrov.
Sebelumnya, majalah The American Conservative menulis bahwa dominasi Barat berangsur-angsur terkikis demi tatanan dunia multipolar. (ARN)
Sumber: TASS
