Korea Utara, ARRAHMAHNEWS.COM – Korea Utara menuduh seorang pakar hak asasi manusia PBB bertindak sebagai “boneka” Amerika Serikat, mengklaim bahwa ia telah membuat “pernyataan sembrono” tentang sistem negara itu.
Misi Permanen Korea Utara untuk PBB mengeluarkan pernyataan ini pada hari Jumat. Ia menyebut upaya AS untuk menegakkan hak asasi manusia sebagai “berisik” dan bahwa adalah “konyol” bagi AS “untuk bertindak sebagai hakim hak asasi manusia'” sementara masih mencoba bergulat dengan persoalannya sendiri.
BACA JUGA:
- Korut Tolak Tawaran “Ngawur” Korsel soal Denuklirisasi
- Pakar Rusia: Rudal Jelajah Korut Sinyal Keras Kepada Musuh
“Meributkan persoalan hak asasi manusia oleh AS dan kekuatan musuh lainnya… tidak lain adalah cara bermusuhan yang paling dipolitisasi untuk menodai citra bermartabat Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK),” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Belum lama ini, Departemen Luar Negeri AS memberikan sambutan hangat kepada kelompok pengkhianat boneka yang mengangkat ‘duta besar untuk kerjasama internasional tentang hak asasi manusia Korea Utara’ sambil mempermasalahkan situasi ‘hak asasi manusia’ kami dengan kejam.”
Elizabeth Salmon, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia Korea Utara, melakukan kunjungan pertamanya ke Korea Selatan untuk bertemu dengan para pejabat, aktivis, dan pembelot Korea Utara setelah pengangkatannya bulan lalu.
Korea Utara menegaskan bahwa mereka telah “menjelaskan” bahwa mereka “tidak akan mengakui atau berurusan dengan ‘pelapor khusus’,” mengecam Salmon atas pernyataannya tentang Seoul. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
