Inggris, ARRAHMAHNEWS.COM – Tagihan energi yang melonjak mengancam enam dari 10 produsen Inggris gulung tikar. Hasil dari sebuah survei ini mengungkap sejauh mana krisis yang akan dihadapi perdana menteri berikutnya di negara itu.
MakeUK, kelompok lobi untuk pabrik-pabrik Inggris, mengatakan bahwa hampir setengah dari produsen telah mengalami lonjakan tagihan listrik lebih dari 100% pada tahun lalu.
BACA JUGA:
- Inggris Naikkan Harga Energi 80 Persen Per Oktober
- Studi: Rumah Tangga Inggris “Tercekik” Harga Energi
“Krisis saat ini membuat bisnis menghadapi pilihan yang sulit,” kata laporan itu. “Potong produksi atau tutup toko sama sekali jika bantuan tidak segera datang”, dikutip Bloomberg.
Perdana menteri baru Inggris akan diumumkan pada hari Senin, dengan Liz Truss diperkirakan akan mengalahkan Rishi Sunak, saingannya dalam perlombaan kepemimpinan Partai Konservatif.
Pemerintah Inggris berada di bawah tekanan kuat untuk mengumumkan paket dukungan lebih luas guna membantu konsumen dan bisnis mengatasi lonjakan biaya energi global yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sektor pabrik Inggris sudah menurun, menurut indeks manajer pembelian yang diterbitkan oleh S&P Global minggu ini. Survei MakeUK mengatakan bahwa 13% pabrik sekarang telah mengurangi jam operasi atau menghindari periode puncak, sementara 7% menghentikan produksi untuk jangka waktu yang lebih lama.
“Tindakan darurat diperlukan oleh pemerintah baru,” kata Stephen Phipson, CEO MakeUK. “Kita sudah tertinggal dari pesaing global kita.” (ARN)
Sumber: Al-AhedNews
