Ukraina, ARRAHMAHNEWS.COM – Pasukan Ukraina melancarkan upaya serangan lain di kota Energodar yang dikuasai Rusia tak lama setelah tengah malam pada hari Sabtu. Sebelumnya mereka melancarkan serangan ke daerah di sekitar pembangkit nuklir Zaporozhye. Anggota administrasi militer-sipil setempat Vladimir Rogov mengatakan hal ini. Namun Kementerian Pertahanan Rusia, bagaimanapun, belum membuat pernyataan resmi.
Menurut Rogov, beberapa kelompok sabotase menggunakan setidaknya 15 speedboat dalam upaya untuk menyeberangi Waduk Kakhovka. Kelompok ini diduga berusaha mendarat di tiga lokasi berbeda, yaitu di kota nuklir Energodar sendiri, dan kota terdekat Vasilyevka dan Dneproprudnoye.
BACA JUGA:
- Rusia: Pembicaraan Lvov Tak Jamin Ukraina Hentikan “Pemerasan” Nuklir
- Rusia Kuasai Penuh Pembangkit Nuklir Ukraina
Rogov dalam unggahan Telegram lanjutan sekitar pukul 2:45 pagi mengatakan bahwa laporan awal tentang beberapa speedboat bergerak keluar dari pinggiran waduk yang dikendalikan Ukraina muncul sekitar tengah malam, bertepatan dengan tuduhan penembakan baru di kota Energodar. Setelah menerima dan mengkonfirmasi informasi tentang segerombolan kapal, pasukan Rusia diduga mengerahkan helikopter serang Ka-52 dan berhasil menangkis upaya serangan tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia diharapkan akan memberi rincian lebih lanjut tentang segera.
Serangan baru yang gagal itu terjadi hanya dua hari setelah pasukan Kiev dilaporkan berusaha untuk merebut PLTN Zaporozhye tak lama sebelum tim ahli dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) – termasuk kepala organisasi, Rafael Grossi – tiba di pabrik untuk inspeksi. Operasi 1 September yang gagal itu bertujuan untuk merebut pabrik nuklir dan menggunakan personel pengawas nuklir PBB sebagai “perisai manusia” untuk mempertahankan kendali atas fasilitas tersebut.
Energodar dan fasilitas Zaporozhye telah berada di bawah kendali Rusia sejak awal Maret, dan berfungsi tanpa masalah sampai serangan drone dan artileri dimulai pada Juli. Menurut Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, telah terjadi 29 serangan terhadap fasilitas Zaporozhye sejak 18 Juli, yang melibatkan 120 proyektil artileri dan 16 drone kamikaze. (ARN)
Sumber: RT
