Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Sebuah delegasi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) PBB telah meninggalkan pembangkit listrik tenaga nuklir (NPP) Zaporozhye yang dikendalikan Rusia di Ukraina. Kantor Berita TASS melaporkan hal ini pada hari Senin (05/09).
Renat Karchaa, seorang ahli nuklir Rusia yang menyertai misi tersebut, mengatakan dua anggotanya akan tetap berada di fasilitas tersebut. Pekan lalu, kepala IAEA Rafael Grossi, yang juga memeriksa fasilitas ini mengklaim bahwa badan tersebut akan memiliki kehadiran yang berkelanjutan di sana.
Menurut saluran TV Russia 24, IAEA akan mempublikasikan temuannya pada hari Selasa. “Semua kesimpulan mereka akan tercermin dalam laporan, yang, seperti yang disarankan oleh informasi awal, direncanakan untuk dirilis besok, ketika Rafael Grossi akan menyampaikan sambutannya,” kata outlet tersebut.
BACA JUGA:
- Zakharova: Barat Bohong soal Ancaman Nuklir Rusia
- Proposal G7 Batasi Harga Minyak Rusia Sangat Berbahaya
Misi IAEA meninggalkan fasilitas lebih awal dari yang direncanakan. Vladimir Rogov, seorang anggota pemerintahan sipil-militer yang dikendalikan Rusia, mengatakan kepada RIA bahwa para ahli IAEA akan terus bekerja di fasilitas itu sepanjang Senin, sebelum berangkat pada Hari Selasa, mengatakan bahwa mereka bahkan bisa memperpanjang misi mereka.
Pada saat itu, dia mengatakan bahwa delegasi “telah diberikan semua bantuan yang mungkin. Kami tertarik pada penilaian yang objektif dan seimbang dari situasi di PLTN ini.” (ARN)
