arrahmahnews

Kremlin: Putin Pasti Kunjungi Donbass

Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM Presiden Rusia Vladimir Putin pasti akan berkunjung ke Donbass, tetapi tanggal untuk perjalanan semacam itu belum ditentukan. Sekretaris pers Kremlin, Dmitry Peskov, menyampaikan hal ini.

“Mengenai perjalanan presiden [ke Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Lugansk (LPR)], saya tidak ragu bahwa ketika waktu yang tepat tiba, kunjungan seperti itu akan terjadi,” kata Peskov kepada surat kabar Izvestia, Selasa (06/09).

BACA JUGA:

Ia juga mengatakan bahwa Moskow memiliki “rencana besar” dalam hal membangun kembali Donbass, yang akhirnya menjadi medan perang utama dalam konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

Kremlin: Putin Pasti Kunjungi Donbass

Keamanan Rusia

“Anda dapat melihat bahwa konstruksi sedang berlangsung, dan fasilitas baru sedang dikerjakan. Upaya keras sedang dilakukan untuk memulihkan semua sistem utilitas penting. Itu adalah jaringan pipa air, pasokan energi, fasilitas sosial. Kerja keras sedang berlangsung, dan ribuan orang terlibat di dalamnya,” kata juru bicara itu.

Pejabat tertinggi dari Moskow yang mengunjungi Donbass sejauh ini adalah Menteri Pertahanan Sergey Shoigu, yang memeriksa pasukan Rusia di DPR dan LPR pada bulan Juli, dan ketua parlemen Vyacheslav Volodin, yang melakukan perjalanan ke Lugansk pada bulan yang sama dengan sebuah delegasi dari anggota parlemen.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, dikarenakan kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina.

Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis itu pertama kali ditandatangani pada 2014. Mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”

Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. (ARN)

Sumber: RT

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: