Eropa, ARRAHMAHNEWS.COM – Harga energi yang sangat meningkat di negara-negara Eropa telah memicu putaran baru protes oleh Rompi Kuning di Prancis, orang-orang di ibu kota Austria, Wina, dan pengunjuk rasa yang marah di Napoli Italia.
Pada hari Sabtu, pengunjuk rasa anti-pemerintah mengadakan unjuk rasa besar-besaran di Wina, meneriakkan slogan-slogan menentang Uni Eropa, NATO, para globalis, dan Kanselir Alexander Schallenberg.
BACA JUGA:
- Hongaria: Uni Eropa sudah Kalah dalam Perang Ukraina
- Tak Ada Air dan Listrik di Timur, Pejabat Ukraina Salahkan Rusia
Para pengunjuk rasa, yang membawa bendera Austria, menyuarakan penentangan mereka terhadap sanksi anti-Moskow oleh Brussel.
Di Italia, laporan mengatakan Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio diserang dan disebut “pengkhianat” oleh pengunjuk rasa ketika ia tiba di Naples, Campania pada hari Sabtu guna mempresentasikan rencana partainya menjelang pemilihan umum bulan ini.
Dilaporkan juga bahwa pengunjuk rasa Rompi Kuning turun ke jalan untuk memprotes kenaikan harga energi di Prancis.
Krisis energi di Eropa semakin membesar karena negara-negara di seluruh benua terus bergulat dengan kenaikan biaya dan kekurangan pasokan menjelang musim dingin. Turki berada di puncak daftar negara-negara di Eropa yang menghadapi kenaikan harga energi pada Juli 2022.
Melonjaknya harga energi memicu protes baru di seluruh Eropa
Rusia telah memperpanjang penutupan aliran gas ke Jerman tanpa batas waktu, menyalahkan masalah teknis dan sanksi yang diketuai AS.
Raksasa gas Rusia Gazprom menghentikan aliran gas alam ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 awal bulan ini, dengan mengatakan penghentian itu akan berlangsung selama tiga hari.
Namun, kemudian memperpanjang penutupan karena kesalahan teknis, tidak memberikan kerangka waktu untuk pembukaan kembali. (ARN)
Sumber: MNA
