Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Komisi Pemilihan Umum di dua Republik di Donbass menyatakan bahwa hasil dari referendum di kedua daerah menunjukkan bahwa lebih dari 90 % pemilih memilih untuk bergabung dengan Rusia.
KPU Republik Rakyat Donetsk (DPR) mengatakan telah memproses semua surat suara yang diberikan selama referendum untuk bergabung dengan Rusia, dan lebih dari 99% pemilih mendukung aksesi tersebut.
referendum Donbass
Menurut hasil akhir referendum yang diverifikasi oleh DPR CEC, sebanyak 99,23% penduduk republik menyetujui menjadi bagian dari Rusia.
“Sebanyak 2.115.800 orang memberikan jawaban positif, 4.938 orang – negatif. Keputusan telah dibuat untuk menyetujui hasil referendum,” kata Ketua CEC Vladimir Vysotsky.
Sementara menurut Komisi Pemilihan Pusat Lugansk sebanyak 98,42% pemilih di Republik itu mendukung aksesi ke Rusia setelah semua surat suara dihitung.
BACA JUGA:
- Civic Chamber: Referendum Donetsk Sah Dibawah Hukum Internasional
- Peskov: Pasca Referendum, Serangan ke Donbas berarti Serangan ke Rusia
Menurut kepala CEC LPR, Yelena Kravchenko, total 1.636.302 pemilih mengatakan “ya,” sementara 16.555 mengatakan “tidak”. Hasil akhir ditampilkan pada layar di House of the Government yang berbasis di Lugansk.
“Referendum itu sah,” katanya. “Kita sekarang menyaksikan peristiwa yang benar-benar bersejarah.”
Pada gilirannya, kepala LPR Leonid Pasechnik mengatakan dia berencana untuk meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mempertimbangkan aksesi republik ke Rusia pada 28 September.
“Besok saya pasti akan menyiapkan dokumen yang relevan yang membahas Presiden Rusia Vladimir Putin, memintanya untuk mempertimbangkan masalah aksesi LPR ke Rusia dalam kerangka hukum yang ditetapkan Federasi Rusia, dengan semua hak subjek federal Rusia,” katanya.
Kepemimpinan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk serta wilayah Kherson dan Zaporozhye yang dibebaskan membuat keputusan untuk mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia. Keempat daerah itu menggelar pemungutan suara pada 23-27 September. Pemungutan suara dipantau oleh lebih dari 100 pengamat internasional dari 40 negara, termasuk negara-negara Uni Eropa. Menurut hasil awal, mayoritas pemilih di keempat wilayah mendukung aksesi mereka ke Rusia. (ARN)
Sebar:
