Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan bahwa pengalaman atas file demarkasi perbatasan sangat kaya dan penting bagi Lebanon dan Perlawanan. Ia menekankan bahwa hal ini layak dipelajari dengan cermat.
Dalam pidato yang disiarkan televisi selama peresmian sebuah pameran lokal, Sekjen Hizbullah itu menyatakan bahwa semua tindakan dan mobilisasi luar biasa dan khusus yang dilakukan oleh Perlawanan selama beberapa bulan sekarang telah berakhir setelah selesainya dokumen-dokumen yang berkaitan dengan file demarkasi perbatasan laut.
BACA JUGA:
- Pejabat Tel Aviv: Ancaman Hizbullah Dorong Israel Tandatangani Kesepakatan Maritim
- Presiden Aoun: Kesepakatan Maritim akan Bangkitkan Ekonomi Lebanon
“Apa yang telah terjadi adalah kemenangan besar bagi Lebanon sebagai negara, rakyat, dan perlawanan, dan rincian nominal yang menyertai upacara penandatanganan kesepakatan demarkasi perbatasan adalah bukti nyata bahwa penyebutan normalisasi tidak berdasar dan hanya upaya untuk mencetak poin,” tegas Sayyid Nasrallah.
Ia menunjukkan bahwa “negosiasi tentang file demarkasi semuanya tidak langsung, dan delegasi Lebanon dan Israel tidak pernah bertemu di bawah satu atap.” Sayed menambahkan bahwa dokumen yang akan disimpan Lebanon tidak memiliki tanda tangan Israel dan para pejabat Lebanon bertindak hati-hati agar tidak mencerminkan insinuasi normalisasi”.
Dalam pidatonya, Sayyid Nasrallah menekankan bahwa kesepakatan itu “bukanlah perjanjian internasional dan sama sekali bukan pengakuan terhadap Israel, yang mengakui bahwa pihaknya belum memperoleh jaminan keamanan apa pun.”
“Lebanon telah mencapai langkah penting yang akan memunculkan tahap baru,” ujar Sekretaris Jenderal Hizbullah.
Sebelumnya hari ini, Wakil Ketua Parlemen Lebanon Elias Bou Saab mengumumkan bahwa Presiden Lebanon Michel Aoun telah menandatangani tanda terima dan persetujuan Lebanon atas surat AS mengenai demarkasi perbatasan laut selatan Lebanon.
Presiden Lebanon Michel Aoun juga menekankan hari ini bahwa masalah demarkasi perbatasan laut dengan “Israel” adalah teknis dan tidak memiliki dimensi politik.
Mediator AS, Amos Hochstein, mengatakan dalam konferensi pers di Beirut pada Hari Kamis, “Hari ini adalah hari bersejarah,” karena tercapainya kesepakatan yang akan memberikan peluang besar bagi Lebanon.” (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
