Amerika

The Intercept: Ratusan Kecelakaan Biolab AS Tidak Dilaporkan

The Intercept: Ratusan Kecelakaan Biolab AS Tidak Dilaporkan

Penyandang dana penelitian biomedis terbesar di dunia tidak menyampaikan informasi tersebut kepada publik, bahkan dalam kasus yang melibatkan biolab

Biolab AS

Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Direktur biolab Amerika mengakui ratusan kecelakaan berbahaya dalam dua dekade terakhir. Namun berbagai insiden yang bahkan melibatkan paparan virus mematikan telah dirahasiakan dari pandangan publik. Sebuah penyelidikan oleh The Intercept mengungkap hal ini.

“Orang-orang berpikir bahwa kecelakaan laboratorium sangat, sangat jarang, dan jika itu terjadi, itu hanya terjadi di laboratorium luar negeri yang paling tidak dikelola dengan baik,” kata ahli biologi molekuler Universitas Rutgers Richard Ebright kepada media. “Itu tidak benar.”

BACA JUGA:

Persepsi publik yang salah dapat berasal dari fakta bahwa, orang AS tidak mendengar tentang kecelakaan biolab AS. The Intercept memperoleh lebih dari 5.500 halaman laporan insiden laboratorium dari Institut Kesehatan Nasional AS (NIH). Ini memaksa agensi media tersebut untuk merilis dokumen melalui permintaan Undang-Undang Kebebasan Informasi.

The Intercept: Ratusan Kecelakaan Biolab AS Tidak Dilaporkan

Biolab AS

Banyak kecelakaan laboratorium dilaporkan ke NIH, penyandang dana penelitian biomedis terbesar di dunia, tetapi badan tersebut tidak menyampaikan informasi tersebut kepada publik, bahkan dalam kasus yang melibatkan biolab Level 3 dan Level 4.

Investigasi Intercept menemukan berbagai kecelakaan biolab lainnya selama periode 18 tahun. Misalnya, pada tahun 2018, seorang peneliti Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS di Maryland mengontrak MRSA setelah bekerja dengan bakteri yang kebal antibiotik. University of North Carolina melaporkan lima tikus laboratorium yang lolos pada tahun 2013 dan 2014. Setidaknya satu tikus telah terinfeksi SARS.

Insiden Chikungunya di Universitas Washington termasuk di antara lima cedera akibat jarum suntik yang dilaporkan oleh sekolah tersebut, meskipun laboratoriumnya merupakan fasilitas Level 3 dimana para peneliti mengenakan lapisan pelindung ganda, termasuk dua pasang sarung tangan. (ARN)

GoogleNews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca