Cianjur, ARRAHMAHNEWS.COM – Nama Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermanwan, menjadi trending topik di Twitter, setelah mengatakan aksi kelompok ormas mencopot label tulisan gereja, bukan termasuk aksi intoleran.
Meskipun pimpinan ormas Garis sudah menjalani pemeriksaan di Polres Cianjur usai viral video label gereja dicopot dari tenda pengungsian Cianjur.
BACA JUGA:
- Al Fatihin, Surat Kabar Teroris ISIS Berbahasa Indonesia
- Denny Siregar: Munarman Pemimpin Tertinggi ISIS di Indonesia?
Seperti kita ketahui bersama bahwa ormas Garis adalah jaringan teroris ISIS regional Indonesia, namun kenapa Kapolres Cianjur tidak menyadari hal tersebut.
Banyak warga net yang kecewa atas pernyataan Kapolres Cianjur tersebut.
“Tindakan warga ini jelas didasari jalan pikirannya atas perbedaan, bahkan di keadaan yang penuh kedaruratan. Sebagai seorang Kapolres Cianjur, anda gagal mencium aroma busuk intoleransi yang sebegitu menyengatnya, Doni!!”, tulis akun Twitter Aki Tulalit.
“Blunder ini pernyataan Kapolres Cianjur, jelas2 itu aksi intoleransi, nyopot2in label, lagian label2 kyak itu biasa ada di bantuan2 yg lain, knp yg dr gereja hrus dicopot?,” kata akun Twitter Gun Romli.
“Mohon segera Mutasi Kapolres Cianjur ke Yanma Pak @ListyoSigitP, beliau mungkin belum mampu berada dalam kebhinekaan,” tulis warga net lainnya.
BACA JUGA:
- Pengakuan Tiga Wanita Indonesia: ISIS Doyan Seks Bukan Jihad
- Media Dunia Soroti Temuan Buku ISIS untuk Anak di Indonesia
“Si Doni Kapolres Cianjur??? Saya mau minta tanggapan Bapak Kapolri yang terhormat @ListyoSigitP Mohon ijin Pak,” ucap seorang warga net.
“Kapolres Cianjur, pengen viral keknya..,” tulis warga net lainnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap ormas yang mencopot label gereja di tenda bantuan korban gempa Cianjur.
Namun begitu, polisi tidak melanjutkan proses hukum terhadap ormas tersebut.
“Sudah diperiksa tadi malam, sudah berjanji tidak akan mengulangi,” kata Doni, seperti yang dikutip dari akun Instagram, @visitcianjur, yang dilihta pada Minggu (27/11/2022).
Doni menegaskan, jika hal tersebut kembali terulang, pihaknya akan melakukan proses hukum.
“Kalau terjadi lagi, kita akan proses hukum,” sambungnnya.
Aksi pencopotan label gereja di tenda bantuan untuk korban gempa Cianjur, disebut Kapolres sempat meresahkan para pengungsi.
“Pada dasarkanya semua menerima. Itu hanya ulah oknum. Bahkan kini pengungsi jadi resah karena aksi tersebut,” terangnya.(ARN)
Sumber: Suara.Cianjur
