Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Rusia lebih memilih jalur diplomatik untuk menyelesaikan krisis Ukraina, tetapi tidak akan tunduk pada prasyarat AS untuk negosiasi. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan hal ini pada hari Jumat (02/12).
“Tuntutan Presiden AS Joe Biden bahwa pembicaraan hanya akan mungkin dilakukan setelah [Presiden Rusia Vladimir] Putin meninggalkan Ukraina, adalah sesuatu yang tidak akan diterima Moskow,” kata pejabat itu.
BACA JUGA:
- Ledakan di Kedubes Ukraina di Spanyol, 1 Staf Terluka
- Komisi Eropa Tarik Pernyataan soal Korban Ukraina, Rusia: Memalukan!
“Operasi militer khusus terus berlanjut. Sudah dikatakan, Presiden Putin, sedang, dan akan terbuka untuk kontak bagi pembicaraan. Tentu saja, jalan yang lebih disukai untuk mengamankan kepentingan kita adalah diplomasi damai,” jelas Peskov.
Juru bicara itu menanggapi pertanyaan tentang pernyataan yang dibuat Biden pada hari Kamis selama konferensi pers bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
“Saya siap untuk berbicara dengan Putin jika memang ada keinginan pada dirinya untuk memutuskan mencari cara guna mengakhiri perang. Dia belum melakukannya,” kata Biden. Biden mengklaim bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri perang ini adalah cara yang rasional menurutnya, yaitu, Putin menarik diri dari Ukraina.
Peskov menilai hanya ada sedikit ruang bagi Washington dan Moskow untuk bernegosiasi tentang Ukraina saat ini.
“AS masih tidak mengakui wilayah baru [sebelumnya wilayah Ukraina] yang bergabung dengan Federasi Rusia, dan tentu saja itu membuat pencarian kemungkinan alasan untuk diskusi menjadi jauh lebih sulit,” katanya menggarisbawahi.
Di tengah konflik yang sedang berlangsung, empat wilayah bekas Ukraina bergabung dengan Rusia setelah referendum. Kiev menolak pemungutan suara itu. Ukraina memaksa terus memerangi Rusia sampai pasukannya didorong ke posisi pra-2014. Biden berjanji untuk mempersenjatai dan mendanai militer Ukraina “selama diperlukan”. (ARN)
Sumber: Al-AhedNews
