Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Washington tampaknya benar-benar berniat mengobarkan perang proksi melawan Rusia dengan menggunakan Ukraina sebagai alat. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan hal ini saat mengomentari pembicaraan Biden-Zelensky di Washington.
Peskov menambahkan bahwa kesimpulan utama dari pertemuan hari Rabu antara kedua pemimpin itu adalah bahwa baik AS maupun Ukraina tidak siap untuk memperhatikan keprihatinan Rusia.
BACA JUGA:
“Tentu kami mengikuti [pertemuan] ini, kami mengetahui semua informasi yang masuk,” kata Peskov kepada wartawan, Kamis (22/12). Ia menambahkan bahwa di mata Moskow, “baik Presiden [Joe] Biden maupun Presiden [Vladimir] Zelensky tidak mengucapkan kata-kata yang dapat ditafsirkan sebagai, bisa dikatakan, potensi kesiapan untuk memperhatikan keprihatinan Rusia.”
Juru bicara Kremlin itu melanjutkan dengan menyesali fakta bahwa presiden AS telah gagal memperingatkan rekannya dari Ukraina agar tidak menembaki daerah pemukiman di Donbass. Ia juga mengatakan bahwa tidak ada pihak yang menyerukan perdamaian.
Menurut Peskov, AS terus mengobarkan perang melawan Rusia secara tidak langsung, “hingga orang Ukraina terakhir”.
Ia juga mencatat bahwa pengiriman senjata lebih lanjut dari AS dan negara lain hanya akan memperpanjang penderitaan rakyat Ukraina.
Pada Rabu malam, duta besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, juga menuduh Washington mengobarkan perang proksi melawan Moskow, menambahkan bahwa AS dan Ukraina sangat bersikeras pada “gagasan gila untuk mengalahkan Rusia di medan perang.”
BACA JUGA;
- Mantan PM Jepang: Zelensky Penyebab Penderitaan Warga Ukraina
- Intervensi NATO di Ukraina akan Berujung “Neraka” seperti Libya
Pada hari Rabu, Zelensky tiba di Washington untuk kunjungan luar negeri resmi pertamanya sejak Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari.
Selama pertemuannya dengan Biden di Gedung Putih, presiden AS itu berjanji untuk mendukung Kiev selama diperlukan. Ia juga mengkonfirmasi penyerahan baterai pertahanan udara Patriot dan bantuan militer lainnya.
Moskow telah berulang kali mengutuk pengiriman senjata Barat ke Ukraina, memperingatkan bahwa mereka dapat menyebabkan konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO. (ARN)
Sumber: RT
