Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian mengatakan setibanya di Muscat, bahwa ia membawa pesan dari Presiden Iran Ibrahim Raisi, dan dia akan menyampaikannya kepada Sultan Oman pada Hari ini, Rabu (28/12).
Amir Abdullahian menjelaskan bahwa kepemimpinan Oman memainkan peran positif dan menonjol dalam menyatukan pandangan para pihak dalam perjanjian nuklir dan berupaya untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut, serta menjadi pusat dialog regional tentang sejumlah masalah, baik yang terkait dengan Iran maupun krisis kawasan lainnya.
BACA JUGA:
- Parlemen Oman akan Perluas UU Kriminalisasi Hubungan dengan Israel
- Menlu Oman Tiba di Tehran dalam Kunjungan Resmi
Patut dicatat bahwa Gedung Putih mengatakan beberapa hari lalu bahwa ” tidak ada kemajuan saat ini dalam perjanjian nuklir Iran , dan tidak ada kemajuan yang diharapkan dalam waktu dekat.”
Pernyataan Gedung Putih bertepatan dengan pertemuan antara Menteri Luar Negeri Iran dan pejabat kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, di mana mereka membahas perkembangan file nuklir.
Dalam kunjungan Amir Abdullahian ke Kesultanan Oman, ia juga akan berdiskusi dengan kepemimpinan Oman tentang krisis Yaman dan Afghanistan, serta perang Ukraina.
BACA JUGA:
- Mousavi: Israel Takkan Sanggup Hadapi Serangan Balasan Iran
- Kerjasama Militer Iran-Rusia Bahaya Nyata bagi Israel
Perlu disebutkan di sini bahwa Presiden Iran Ibrahim Raisi berdiskusi dengan Sultan Oman, selama kunjungan pribadinya ke Kesultanan pada bulan Mei, cara untuk mengembangkan hubungan antara kedua negara, menandatangani 8 nota kesepahaman dan 4 program kerja sama di berbagai bidang.
Saat itu, Raisi mengatakan bahwa kunjungan ini dilakukan dalam kerangka “kebijakan pemerintah Iran berdasarkan penguatan hubungan dengan negara-negara tetangga, dan itu sangat penting bagi Teheran.” (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
