Polandia, ARRAHMAHNEWS.COM – Dunia berada dalam kekacauan dan dapat mencapai “massa kritis” kapan saja. Mantan Presiden Polandia Aleksander Kwasniewski memperingatkan hal ini dengan mengutip turbulensi yang diciptakan oleh krisis Ukraina.
“Konflik telah mengakhiri tatanan dunia lama,” kata mantan kepala negara itu dalam sebuah wawancara TV pada hari Kamis.
BACA JUGA:
- Utusan PBB: Polandia, Ukaraina Picu Konflik Rusia-NATO
- AP: Rudal yang Jatuh di Polandia Diluncurkan Militer Ukraina
“Singkatnya, kita berada dalam masa kekacauan yang berbahaya, jika kita menambahkan kerusuhan lebih lanjut, seperti di perbatasan Serbia, massa kritis dapat dengan mudah terjadi.”
“Fakta bahwa kemungkinan perang dunia baru sekarang sedang dibahas, sangat menakutkan,” tambahnya sebagaimana dikutip RT.
Kwasniewski memulai karir politiknya di masa Soviet sebagai organisator pemuda Polandia, dan setelah jatuhnya pemerintahan komunis, terpilih untuk memimpin negara selama dua periode antara tahun 1995 dan 2005.
Dia menyalahkan Rusia atas krisis di Ukraina dan memuji Presiden AS Joe Biden karena memimpin negara-negara Barat yang menentang Moskow. Mantan politikus itu mengklaim bahwa Rusia “ternyata tidak begitu kuat”. Polandia, pada gilirannya, “melakukan apa yang dapat dilakukannya” untuk membantu Ukraina dan upaya tersebut dihargai, katanya.
BACA JUGA:
- DPR AS Setujui Paket Bantuan 45 Miliar Dolar untuk Ukraina
- Kadyrov: Pasukan Ukraina Alami Kekalahan Besar
Kwasniewski mengutip surat yang dia terima dari mantan Presiden Ukraina Leonid Kuchma sebagai bukti, dia menyebut orang Polandia sebagai “sahabat sejati Ukraina”.
Pemerintah Polandia telah menjadi salah satu pendukung Kiev yang paling vokal dan tidak segan-segan menuduh Rusia melakukan berbagai kesalahan. Perdana Menteri Mateusz Morawiecki mengklaim bahwa Rusia mirip dengan Nazi Jerman dan harus dikalahkan secara militer.
Warsawa juga telah menawarkan untuk menjadi tuan rumah senjata nuklir AS di wilayahnya, tetapi Washington mengatakan tidak memiliki rencana untuk penempatan seperti itu.
Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada akhir Februari, mengutip apa yang disebutnya ekspansi NATO yang merayap ke negara itu sebagai salah satu alasan utama. Rusia menuduh negara-negara Barat menorpedo pembicaraan damai dengan Kiev.
“AS dan sekutunya ingin menyakiti Rusia sebanyak mungkin dan menggunakan Ukraina sebagai “umpan meriam,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin. (ARN)
Sumber: RT
