Pekalongan, ARRAHMAHNEWS.COM – Banjir di Pekalongan, Jawa Tengah, masih merendam ribuan rumah warga dengan ketinggian air mencapai satu meter. Empat wilayah kecamatan di kota ini tergenang air bah, yaitu Pekalongan Barat, Timur, Utara dan Selatan. Hingga Minggu (1/1/2023) belum ada tanda-tanda surut, ratusan warga masih bertahan di pengungsian.
Sebanyak 280 warga mengungsi di aula kecamatan yang sudah disiapkan Pemkot Pekalongan.
BACA JUGA:
- Akibat Banjir, Kereta ke Semarang Diputar Lewat Jalur Selatan
- Banjir di Semarang, Sebagian Wilayah Mulai Surut
Sebanyak 280 warga Kota Pekalongan mengungsi ke sejumlah lokasi aman akibat terjadi hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang melanda daerah itu sejak Jumat, 30 Desember 2022 malam hingga Sabtu, 31 Desember 2022 siang.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengatakan banjir terjadi sejak Jumat, 30 Desember 2022 malam, dan semakin parah akibat hujan tidak kunjung mereda pada Sabtu, 31 Desember 2022 pagi.
“Air yang mengalir ke drainase penuh dan air Sungai Bremi melimpas menggenangi permukiman di beberapa wilayah Kota Pekalongan dengan ketinggian mencapai 10-70 sentimeter,” katanya.
Menurut Dimas Arga Yudha, selain banjir, Kota Pekalongan juga dilanda angin kencang sehingga menyebabkan pohon tumbang dan beberapa rumah rusak ringan hingga sedang.
Sementara wilayah yang terdampak banjir antara lain Kelurahan Kandang Panjang, Panjang Wetan, Degayu, Padukuhan Kraton, Krapyak, Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara.
BACA JUGA:
- Para Habib Muda Pekalongan Buat Dapur Peduli Bantu Korban Banjir
- Bagikan Oksigen Gratis, Mensos Kunjungi Posko Dapur Peduli Pekalongan
Kemudian, Kelurahan Pasirkratonkramat, Tirto, Bendan Kergon, Pringrejo (Kecamatan Pekalongan Barat, Kelurahan Klego, Poncol, Noyontaansari, Kalibaros, Kecamatan Pekalongan Timur.
Dimas Arga Yudha juga mengatakan saat ini pihaknya bersama lintas sektoral seperti TNI/Polri, dan relawan melakukan koordinasi penanganan kedaruratan, monitoring, patroli dampak cuaca ekstrem, serta menyiagakan dan aktivasi posko kebencanaan.
Kemudian, melakukan evakuasi warga terdampak baik banjir maupun pohon tumbang serta memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi.
“Hal yang penting lainnya adalah memfasilitasi layanan kesehatan Pengungsian dan monitor kesehatan warga terdampak dan mengoptimalisasi rumah pompa untuk meminimalkan dampak dan luasan area terdampak,” tutur Dimas Arga Yudha.
Beberapa lokasi pengungsian warga terdampak antara lain di aula Kecamatan Pekalongan Barat, TPQ Alhikmah Tirto, masjid Al Ikhlas Tirto, aula Kecamatan Timur, Arrobitoh Klego, gedung Sekolah Dasar Klego, mushala Al Iklas Poncol, dan Mushala Bani Ilyas, demikian Dimas Arga Yudha. (ARN)
Sumber: PikiranRakyat
