Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Duta Besar Iran untuk Damaskus mengatakan bahwa Republik Islam dan gerakan perlawanan adalah akar penyebab penghinaan dan kekalahan Amerika Serikat di kawasan Asia Barat.
Mehdi Sobhani menegaskan kembali kebijakan dukungan tak terbatas Iran untuk gerakan perlawanan, mencatat bahwa komandan anti-teror Iran Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh oleh AS tiga tahun lalu, dan jalur perlawanan yang dia organisir, menggagalkan plot AS dan mengubah persamaan kekuatan berpihak pada negara-negara kawasan.
BACA JUGA:
- Ayatullah Khamenei: Musuh Berupaya Lemahkan Iran Lewat Kerusuhan
- Iran: Serangan ke Pangkalan AS Itu Hanya Permulaan
Dia mengatakan kepada situs web Alahednews yang berbasis di Beirut bahwa Jenderal Soleimani memainkan peran penting dalam meningkatkan kekuatan nasional dan internasional, mengatakan bahwa upacara peringatan yang diadakan pada peringatan tiga tahun kesyahidan sang pahlawan menyampaikan pesan bahwa ia masih hidup di hati orang-orang di seluruh dunia, dengan ide-ide dan prinsipnya.
Diplomat Iran itu mengatakan bahwa Jenderal Soleimani bukan hanya milik rakyat Iran, tetapi milik semua pendukung kebebasan dan negara-negara tertindas di seluruh dunia.
“Jenderal Qassem Soleimani masih hidup karena pertempuran masih berlangsung, dan Insya Allah pada akhirnya kita akan menang,” tambah Sobhani.
Ia menekankan bahwa Iran telah berhasil menjadi kekuatan utama di kawasan Asia Barat selama dua dekade terakhir berkat gagasan Jenderal Soleimani. Ia mengatakan bahwa sang pahlawan telah berhasil mengubah persamaan kekuatan untuk mendukung poros perlawanan dan melawan poros kejahatan.
Sobhani menekankan bahwa pemerintah AS melakukan kejahatan teroris dengan membunuh Jenderal Soleimani karena telah menimbulkan kekalahan beruntun terhadap Amerika di kawasan yang membuat Washington tidak dapat menarik persamaan kawasan berdasarkan rekayasanya sendiri.
Ia menegaskan, para pelaku pembunuhan panglima Pasukan Al-Quds berada dalam “delusi” jika mengira bisa melenyapkan cita-cita dan prinsip luhurnya melalui pembunuhannya. (ARN)
Sumber: PressTV
