Hungaria, ARRAHMAHNEWS.COM – Hampir dua pertiga orang Hungaria menentang keputusan Uni Eropa untuk membekukan sekitar 6,8 miliar dolar dana UE untuk Hungaria, dan percaya bahwa blok tersebut menggunakan standar ganda. Sebuah survei yang dilakukan oleh lembaga survei Hungaria, Szazadveg, mengungkap hal ini.
Negara-negara UE mencapai kesepakatan dengan Budapest pada 12 Desember untuk mengurangi jumlah dana UE ke Hungaria, yang telah dibekukan karena kekhawatiran bahwa uang tersebut dapat membantu korupsi di negara tersebut, dari 7,5 miliar euro menjadi 6,3 miliar euro.
BACA JUGA:
- Krisis Energi Menggila di Hongaria, Beberapa Bisnis terpaksa Gulung Tikar
- Hongaria: Uni Eropa sudah Kalah dalam Perang Ukraina
Menurut media AS, keputusan itu dibuat agar Budapest mencabut hak vetonya atas paket bantuan Uni Eropa untuk Ukraina.
Jajak pendapat, yang dilakukan oleh Szazadveg bulan ini, mengungkapkan bahwa 74% orang Hungaria menentang pembekuan dana blok untuk Hungaria dan 64% percaya bahwa Uni Eropa menggunakan standar ganda sehubungan dengan Hungaria dan negara anggota lainnya.
60% dari 1.000 peserta survei mengatakan bahwa blok tersebut berusaha untuk “menghukum” Hungaria dengan membekukan dana, sementara itu, 36% orang Hungaria percaya bahwa Uni Eropa sedang mencoba mencapai kompromi dengan Budapest.
BACA JUGA:
- Hongaria: Rencana Gas UE Tak Berguna, Tak Bisa Diterapkan
- Ledakan Besar Guncang Ibukota Hongaria, Budapest
Ini terjadi setelah Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menekankan pada hari Jumat bahwa sanksi Uni Eropa terhadap Rusia atas perang Ukraina adalah sebuah kesalahan dan harus diakhiri.
Berbicara kepada radio negara Hungaria, Orban menilai bahwa jika sanksi anti-Rusia dicabut, harga energi dan inflasi akan turun setengahnya, menambahkan bahwa keputusan politik harus diambil oleh UE dalam hal ini.
“Sudah pasti Amerika memenangkan perang dan Eropa kalah. Ada perdebatan apakah Rusia menang atau kalah. Jika kita berbicara dalam hal uang, kita tidak bisa mengatakan bahwa Rusia kehilangan terlalu banyak,” kata Perdana Menteri Hungaria itu.
Awal pekan ini, Budapest mengecam Komisi Eropa setelah memutuskan untuk menahan hibah dari universitas Hungaria dalam pertengkaran terbaru antara kedua belah pihak. Menyebutnya “tidak dapat diterima dan tidak dapat ditoleransi”. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
