Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengkritik keras resolusi tidak konstruktif Parlemen Eropa yang melabeli Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) sebagai organisasi teroris, dengan mengatakan hal itu melanggar Piagam PBB.
“Langkah-langkah destruktif oleh Parlemen Eropa terhadap IRGC bertentangan dengan Piagam PBB,” kata Amir-Abdollahian dalam panggilan telepon hari Jumat dengan timpalannya dari Swedia Tobias Billström, yang negaranya memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa.
BACA JUGA:
Dia mengatakan IRGC telah memainkan “peran konstruktif dalam perang melawan kelompok teroris Daesh di Irak, Suriah dan kawasan Asia Barat” dan menghentikan serangan terhadap ibu kota Eropa oleh teroris Daesh. “Oleh karena itu, Eropa berhutang budi pada upaya IRGC dalam perang melawan terorisme.”
Parlemen Eropa pada hari Rabu mengadopsi amandemen yang ditambahkan dalam laporan kebijakan luar negeri tahunan, menyerukan Uni Eropa dan negara-negara anggotanya untuk memasukkan IRGC ke dalam daftar teror mereka.
BACA JUGA:
- IRGC: Tak Ada Belas Kasihan bagi Teroris Pelayan Musuh
- Panglima IRGC: Musuh Luncurkan Propaganda Politik-Media demi Tutupi Kekalahan
Parlemen juga mengeluarkan resolusi lain pada hari Kamis, menyerukan lebih banyak sanksi terhadap individu dan entitas Iran dan menempatkan IRGC dalam daftar teroris UE atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia selama kerusuhan baru-baru ini.
Langkah tersebut telah dikecam keras oleh pejabat, komandan, dan Angkatan Bersenjata Iran.
Di tempat lain dalam sambutannya pada Hari Jumat, Amir-Abdollahian menggarisbawahi pentingnya meningkatkan hubungan timbal balik, dengan mengatakan bahwa hubungan sejarah antara Teheran dan Stockholm tidak boleh dipengaruhi oleh “individu tertentu” untuk “kepentingan pribadi dan kepentingan terorisme” mereka sendiri. (ARN)
Sumber: PressTV
