Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Anggota Kongres dari Partai Republik, Michael McCaul, mengatakan bahwa dengan Presiden Demokrat Joe Biden di Gedung Putih, risiko konflik antara China dan Taiwan “sangat tinggi”.
McCaul lebih lanjut menyatakan bahwa militer AS tidak siap untuk berperang dengan China dan bisa kehabisan rudal presisi dan teknologi canggih dalam waktu kurang dari seminggu jika perang sampai pecah.
“Kita harus bersiap untuk ini, dan itu bisa terjadi saya pikir selama Biden dalam masa jabatannya menunjukkan kelemahan seperti yang dia lakukan dengan Afghanistan, yang menyebabkan Putin menyerang Ukraina. Kemungkinannya sangat tinggi bahwa kita bisa menyaksikan konflik dengan China dan Taiwan dan Indo-Pasifik,” kata McCaul di Fox News, Minggu (29/01).
Sebelumnya, seorang jenderal Angkatan Udara AS berbintang empat mengirim memo pada hari Jumat kepada para perwira dibawah komandonya, yang memprediksi bahwa Amerika Serikat akan berperang dengan China dalam dua tahun dan mengatakan kepada mereka untuk bersiap-siap menyerang target dengan tepat sasaran.
Jenderal Mike Minihan, kepala Komando Mobilitas Udara, berkata, “Saya harap saya salah. Naluri saya mengatakan kepada saya akan bertarung pada tahun 2025.”
BACA JUGA:
- Jenderal Senior AS Peringatkan Kemungkinan Perang dengan China di 2025
- Menlu AS “Blinken” akan Kunjungi China Bulan Depan
“Saya harap dia juga salah,” kata McCaul. “Sayangnya, saya pikir dia benar.”
McCaul juga mengatakan AS bisa kehabisan persenjataan canggih dalam waktu kurang dari seminggu jika AS melancarkan perang dengan China.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh sebuah think tank minggu lalu menemukan bahwa AS kemungkinan akan kehabisan beberapa amunisinya, termasuk amunisi jarak jauh yang dipandu dengan presisi, dalam waktu kurang dari seminggu perang dengan China di Selat Taiwan.
Studi Center for Strategic and International Studies [CSIS] mengatakan bahwa AS “tidak cukup siap” untuk perang dengan China.
Washington adalah pendukung dan pemasok senjata internasional terpenting Taiwan, meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal. (ARN)
Sumber: AlAhednews
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
