arrahmahnews

Menlu Hongaria Kecam Campur Tangan AS soal Urusan Dalam Negeri

Hongaria, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto, mengeluarkan teguran pedas terhadap duta besar AS untuk Budapest pada hari Kamis, dengan menyatakan bahwa dia tidak memiliki urusan mencampuri urusan dalam negeri negara tersebut.

Komentar menteri Hungaria ini muncul setelah Duta Besar David Pressman, yang telah mewakili Washington di Budapest sejak September 2022, mengatakan kepada Politico awal pekan ini bahwa pembuat kebijakan Hungaria “terus mendorong kebijakan yang didukung oleh [Presiden Rusia Vladimir] Putin.”

Dia mengacu pada penentangan Budapest terhadap sanksi anti-Rusia dan dukungan proposal Moskow untuk gencatan senjata.

Menurut RT, ketika diminta untuk menanggapi pernyataan tersebut pada konferensi pers, Szijjarto berkata, “Tidak ada yang bisa memberi tahu kami dari luar bagaimana cara hidup, jadi itu bukan urusan (kami) apa yang dipikirkan oleh warga negara lain, baik itu seorang duta besar sekalipun, tentang proses politik dalam negeri di Hongaria.

BACA JUGA:

“Kami menuntut lebih banyak rasa hormat kepada Hongaria, bahkan dari duta besar,” tambahnya.

Bukan “pekerjaan Pressman untuk mencampuri urusan dalam negeri Hongaria,” kata menteri itu.

“Jika dia ingin menggunakan masa tinggalnya di Hongaria untuk menilai kegiatan pemerintah terpilih oleh rakyat Hongaria dengan mayoritas yang cukup jelas… maka dia akan mengalami waktu yang sangat sulit” untuk mempererat hubungan antara kedua negara, tambahnya.

BACA JUGA:

Szijjarto mencatat bahwa ketika Hungaria menerima duta besar asing, diharapkan mereka berperilaku tepat dan bekerja untuk meningkatkan hubungan bilateral, menekankan bahwa era utusan asing yang mendikte orang Hongaria bagaimana hidup di negara mereka sendiri sudah berakhir.

Hongaria, yang sangat bergantung pada energi Rusia, telah berulang kali menyuarakan penentangan terhadap sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Moskow sebagai tanggapan atas konflik Ukraina yang sedang berlangsung. Dikatakan bahwa pembatasan telah mendatangkan malapetaka pada ekonomi UE, tetapi gagal melemahkan Rusia secara berarti.

Bulan lalu, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban juga mengecam keputusan Jerman untuk mendukung Ukraina dengan memasok 14 tank Leopard 2, mencatat bahwa langkah tersebut membuat negara-negara Barat menjadi peserta aktif dalam konflik. Menurut Orban, alih-alih mempersenjatai Kiev, Barat harus mengejar “gencatan senjata dan pembicaraan damai” di Ukraina. (ARN)

Sumber: MNA

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca