Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Mengutip kebutuhan untuk menanggapi kehadiran balon China di wilayah udara AS, Washington menunda rencana perjalanan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing pada hari Jumat. Sementara Pentagon telah menyatakan kecurigaan bahwa Balon tersebut mungkin digunakan untuk spionase, China mengatakan itu adalah balon cuaca yang tertiup angin.
Blinken dan Presiden Joe Biden memutuskan bahwa “lebih baik tidak melanjutkan perjalanan saat ini,” lapor AP mengutip seorang pejabat Departemen Luar Negeri. Keputusan ini dibuat “hanya beberapa jam” sebelum Blinken dijadwalkan naik ke pesawat.
BACA JUGA:
- China Tanggapi Tuduhan AS Soal Balon Mata-mata
- Aneh! Pentagon Klaim Pantau Balon Mata-mata China Tapi Tak Ditembak Jatuh
Kunjungan tersebut telah dijadwalkan oleh Biden dan Presiden China Xi Jinping pada KTT G20 di Indonesia November lalu, dan akan menjadi perjalanan pertama Blinken ke Beijing sejak 2020.
Pada hari Jumat, Beijing mengatakan balon itu memang milik China, tetapi menggambarkannya sebagai “pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama tujuan meteorologi.”
“Terpengaruh oleh Westerlies dan dengan kemampuan self-steering yang terbatas, pesawat menyimpang jauh dari jalur yang direncanakan,” kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan bahwa Beijing “menyesalkan masuknya pesawat yang tidak disengaja ke wilayah udara AS karena force majeure” dan bekerja sama dengan Washington untuk “menangani situasi tak terduga ini dengan benar.” (ARN)
Sumber: RT
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
