Turki-Suriah, ARRAHMAHNEWS.COM – Operasi penyelamatan terus berlanjut di Suriah dan Turki, di tengah tingginya jumlah korban dan kekhawatiran akan gempa susulan setelah gempa dahsyat yang melanda beberapa daerah di kedua negara tersebut.
Jumlah total korban yang dikonfirmasi di kedua negara mencapai lebih dari 4.300, dimana Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki mengumumkan bahwa jumlah korban gempa telah meningkat menjadi 2.921, dan yang terluka menjadi 15.834.
BACA JUGA:
- Aktivis: Waspada Gempa Suriah Jadi Ladang Donasi Jaringan Teroris
- Rusia Kirim Tim Tanggap Darurat ke Turki-Suriah
Di negara tetangga Suriah, setidaknya 1.451 orang tewas. Menurut kantor berita negara Suriah SANA, 711 orang tewas di seluruh wilayah yang dikuasai pemerintah, sebagian besar di wilayah Aleppo, Hama, Latakia, dan Tartus.
Warga Suriah di Aleppo bermalam di taman umum dan jalan-jalan, setelah rumah mereka hancur akibat gempa.
Demikian pula, warga tidur di jalanan jauh dari bangunan tempat tinggal, sementara yang lain menetap di masjid dan gereja.Delapan belas tempat penampungan bagi orang-orang yang terkena dampak dibuka di Aleppo, selain 34 pusat lainnya di Tartous.
Kemarin, pesawat bantuan pertama Iran tiba di bandara Damaskus, membawa 45 ton bahan bantuan dan obat-obatan.
Dua pesawat Irak kemudian menyusul tiba di bandara Damaskus, membawa tujuh puluh ton bahan bantuan untuk membantu mereka yang terkena dampak. Dua pesawat Rusia tiba hari ini di bandara Latakia, satu pesawat dari UEA dan satu lagi dari India ke ibu kota, Damaskus.
Pada dini hari Senin pagi, gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki selatan, dan seorang ahli geosains mengatakan kepada Al -Mayadeen Net sebelumnya bahwa gempa dapat terjadi tanpa menentukan tanggal pastinya.
BACA JUGA:
- Gempa Dahsyat di Turki-Suriah Tewaskan Hampir 1500 Orang
- Video Gempa Dahsyat 7,7 SR Landa Suriah dan Turki
Sementara itu, peneliti geofisika, Frank Hogerbits , menegaskan bahwa ia telah melakukan penelitian, dan telah mengamati dari posisi planet bahwa aktivitas seismik yang signifikan mungkin terjadi di wilayah tersebut.
“Wilayah itu sangat berbahaya pada tingkat seismik, dan itu terjadi pada tahun 526 di Antiokhia, dan mungkin terjadi lagi,” kata Hogrebits dalam sebuah wawancara.
Tiga hari lalu, peneliti geologi Belanda, Frank Hogrebits, men-tweet di halaman Twitter-nya, memprediksi gempa bumi, dengan mengatakan, “Cepat atau lambat, gempa berkekuatan 7,5 akan terjadi di wilayah ini (Turki selatan, Yordania, Suriah, dan Lebanon).” (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
