Suriah, ARRAHMAHNEWS.COM – Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC) mendesak Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk mencabut pengepungan dan sanksi ekonomi yang diberlakukan atas Suriah. Blokade dan sanksi ini telah sangat menghambat pekerjaan bantuan di daerah yang dilanda gempa di negara itu.
Khaled Hboubati, kepala SARC membuat seruan tersebut selama konferensi pers pada hari Selasa (07/02), menggarisbawahi perlunya peralatan operasi penyelamatan setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter yang mematikan sehari sebelumnya dan telah menewaskan lebih dari 1.700 warga Suriah.
BACA JUGA:
- Meningkat, Jumlah Korban Gempa Turki-Suriah Lebih dari 7.800 Jiwa
- Jenderal Qa’ani Perintahkan Front Perlawanan Bantu Korban Gempa
“Kami membutuhkan alat berat, ambulans, dan kendaraan pemadam kebakaran untuk terus menyelamatkan dan memindahkan puing-puing, dan ini memerlukan pencabutan sanksi terhadap Suriah sesegera mungkin,” kata Hboubati.
“Jumlah korban kemungkinan bertambah, dan sejumlah bangunan masih terancam roboh. Akibat gempa itu sangat parah, dan relawan kami sudah siap, tapi kami kekurangan peralatan,” tambahnya.
Hboubati lebih lanjut mencatat bahwa pemerintah Suriah telah mengalokasikan 126 tempat penampungan di Aleppo, 23 di Lattakia, 5 di Hama, 3 di Homs, dan 3 di Tartous untuk membantu mereka yang terkena dampak.
Ia juga menunjukkan bahwa banyak negara telah mengirimkan bantuan tetapi bencananya sangat besar dan Suriah membutuhkan bantuan dari semua pihak setelah gempa.
“Kami telah menerima telepon dari ekspatriat Suriah di sejumlah besar negara, dan kami akan membuka rekening di bank Suriah untuk menerima sumbangan,” kata Hboubati. (ARN)
Sumber: PressTV
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
