China, ARRAHMAHNEWS.COM – China mengatakan bahwa mereka menolak tawaran panggilan telepon oleh Amerika Serikat untuk membahas penembakan balon China. Beijing menuduh AS menciptakan “perang informasi” atas masalah tersebut.
Juru bicara kementerian Pertahanan China, Tan Kefei, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis (09/02), bahwa AS bersikeras menggunakan kekuatan untuk menyerang pesawat sipil tak berawak China, yang secara serius melanggar praktik internasional dan menjadi preseden buruk.
BACA JUGA:
- China Desak AS Cabut Sanksi Kejam atas Suriah
- Pasca Tembak Balon China, Biden: Kami Tak Cari Konflik
“Karena kesalahan serius dan tidak bertanggung jawab AS, yang gagal menciptakan suasana yang tepat untuk dialog dan diskusi antara kedua militer, China tidak menerima usulan AS untuk panggilan antar kepala pertahanan,” kata Tan.
“China berhak untuk menanggapi lebih lanjut atas insiden itu,” kata juru bicara China.
Kementerian Luar Negeri China telah membuat pernyataan publik sehubungan dengan sifat insiden balon tersebut. Juru bicara kementerian Mao Ning mengatakan pada konferensi pers hari Kamis bahwa dia tidak mengetahui adanya “armada balon”.
Narasi itu mungkin adalah bagian dari perang informasi dan opini publik yang dilakukan AS terhadap China. Adapun siapa negara nomor satu di dunia dalam hal mata-mata, penyadapan, dan pengawasan, itu jelas terlihat oleh masyarakat internasional, kata Mao mengacu pada AS sendiri. (ARN)
Sumber: Al-AhedNews
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
