Suriah, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Ibu Negara Asma al-Assad hari ini meninjau kondisi mereka yang terkena dampak gempa di provinsi Aleppo, dan operasi penyelamatan yang sedang berlangsung di beberapa daerah.
Di perhentian pertama mereka di Aleppo, Presiden Assad dan Ibu Asma pergi ke Rumah Sakit Universitas Aleppo untuk memeriksa kondisi korban luka dan korban gempa lainnya, dan mendengarkan mereka tentang kondisi serta kebutuhan mereka.
BACA JUGA:
- Video: Jenderal Qa’ani Tiba di Suriah, Pantau Pengiriman Bantuan
- Pemerintah Suriah Tetap Kirim Bantuan ke Wilayah Pemberontak
Keduanya juga mendengar dari staf medis tentang sifat dukungan medis yang diberikan kepada mereka yang terluka, dan tantangan yang mereka hadapi dalam cobaan gempa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Berbicara kepada para dokter dan staf yang bekerja di rumah sakit, Presiden al-Assad berkata, “Kami bangga dengan kader nasional dalam krisis, dan dalam krisis gempa bumi ini, kami telah melihat banyak kepahlawanan dan para dokter adalah bagian dari kepahlawanan ini, dan apa yang kami dengar dari pasien yang memiliki semangat tinggi menunjukkan bahwa kalian telah memenuhi tugas kalian, dan ini adalah patriotisme dan kepahlawanan”.
Presiden al-Assad juga diberi pengarahan tentang operasi penyelamatan yang sedang berlangsung dan penyingkiran puing-puing serta perkembangan di lingkungan al-Masharqa di Aleppo.
BACA JUGA:
- Nancy Ajram Donasikan Semua Hasil Tiket Konser untuk Korban Gempa Suriah
- Ahli Perkirakan Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Capai 180.000
Presiden al-Assad mengatakan kepada media di salah satu lokasi pemindahan puing-puing dan pemulihan korban luka di kota Aleppo, bahwa Barat lebih mengutamakan politik daripada situasi kemanusiaan.
“Kemanusiaan tidak ada di Barat, karena politisasi situasi adalah hal yang wajar bagi mereka,” kata Assad. Ia menambahkan bahwa Barat tidak memperdulikan kemanusiaan sekarang maupun di masa lalu, baik selama kolonialisme modern maupun sesudahnya atau sebelumnya. Kolonialisme 600 tahun yang lalu juga didasarkan pada pembunuhan, pencurian dan penjarahan. (ARN)
Sumber: SANA
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
