Israel, ARRAHMAHNEWS.COM – Pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina yang oleh media Israel dikatakan bahwa ia adalah terduga pelaku operasi perlawanan pada Jumat sore. Operasi itu dilakukan dengan menabrakan mobil di wilayah pendudukan yang menewaskan sedikitnya dua pemukim.
Menurut laporan, dua pemukim Israel dinyatakan tewas dan lima lainnya terluka dalam insiden di halte bus di pemukiman Ramot Alon di utara al-Quds.
BACA JUGA:
- Perlawanan Palestina Cegat Serangan Israel ke Gaza
- Direktur CIA: Situasi di Palestina Serupa Intifadah Kedua
Outlet media Palestina telah mengidentifikasi orang Palestina itu sebagai Hussain Karaka, seorang warga berusia 31 tahun dari kamp pengungsi Dheisha di Bethlehem.
Dugaan penabrakkan mobil terjadi di tengah meningkatnya kekerasan Israel terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan, terutama di Tepi Barat.
Pada bulan Januari saja, pasukan pendudukan Israel membunuh 35 warga Palestina, termasuk 8 anak-anak, sementara 224 warga Palestina, termasuk 61 anak, tewas pada tahun 2022.
Di tengah meningkatnya kekerasan, Menteri sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mengeluarkan perintah minggu ini untuk peningkatan lima kali lipat jumlah izin senjata baru bagi pemukim di wilayah pendudukan.
Tidak aneh melihat pemukim di wilayah pendudukan secara terbuka membawa pistol atau tentara yang sedang tidak bertugas membawa senjata dinas mereka, terutama di pemukiman di seluruh wilayah pendudukan. Tetapi aturan baru tentang senjata kemungkinan akan menimbulkan kekhawatiran akan kekerasan yang lebih tak terkendali terhadap warga Palestina.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, memperingatkan rencana mempersenjatai warga sipil hanya akan menimbulkan lebih banyak kekerasan dan pertumpahan darah.
Rezim Israel telah membunuh ratusan warga Palestina yang menentang penjajahan Israel sejak perang 1967. (ARN)
Sumber: PressTV
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
