Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Jutaan rakyat Iran turun ke jalan-jalan di seluruh negeri untuk merayakan ulang tahun ke-44 Revolusi Islam, yang menggulingkan rezim Pahlavi dukungan AS pada tahun 1979.
Unjuk rasa di ibu kota Teheran dimulai pada pukul 9:30 pagi waktu setempat (06:00 GMT) pada hari Sabtu, dengan para demonstran dari berbagai strata sosial dan berbagai bagian kota berjalan menuju Alun-alun Azadi (Kebebasan) yang ikonik.
BACA JUGA:
- Kim Jong-Un Ucapkan Selamat atas Peringatan Revolusi Iran
- Maduro Kagum pada Pemimpin Revolusi Iran Ayatollah Khamenei
Orang-orang melambaikan foto mendiang pendiri Revolusi Islam Imam Khomeini, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, dan Jenderal legendaris Qassem Soleimani, yang dibunuh dalam serangan teroris AS tahun 2020 di ibu kota Irak, Baghdad, serta foto para martir Revolusi.
Penerbangan balon berwarna dan kertas warna-warni dari Menara Azadi, penampilan penerjun payung profesional Angkatan Bersenjata dan pembacaan massal lagu kebangsaan Iran adalah diantara beberapa acara perayaan yang diadakan di Alun-alun Azadi.
Sebelumnya, di malam jelang ulang tahun Revolusi ke-44, pertunjukan kembang api dilakukan di Teheran dan kota-kota lain pada pukul 21:00. Masyarakat meneriakkan Allahu Akbar (Tuhan Maha Besar) sebagai ekspresi dukungan untuk Revolusi Islam.
Diliput oleh 6.000 personel media di seluruh negeri, prosesi berjalan kaki, yang dilakukan setelah tiga tahun sempat terhenti dan diganti iring-iringan mobil karena pandemi virus corona, Kembali diadakan di 1.400 kota dan 38.000 desa di Iran.
Demonstrasi massal pada tanggal 22 Bahman dalam Kalender Matahari, yang bertepatan dengan tanggal 11 Februari, diadakan setiap tahun dengan semangat patriotik yang luar biasa di Republik Islam Iran.
BACA JUGA:
- Peringati Revolusi Iran, Ayatullah Ali Khamanei Ampuni Lebih dari 2.300 Tahanan
- Majalah AS Sebut Korps Garda Revolusi Iran Mimpi Terburuk Trump dan AS
Bangsa Iran menggulingkan rezim lalim Pahlavi, yang didukung penuh oleh Amerika Serikat pada musim dingin 1979. Perjuangan melawan rezim Syah mencapai hasil penuh pada 11 Februari 1979.
Pada Desember 1978, jutaan orang Iran turun ke jalan sebagai protes terhadap kebijakan Syah – Mohammad Reza Pahlavi, secara terus-menerus.
Imam Khomeini kembali ke Iran dari pengasingan pada 1 Februari 1979. Ia diterima oleh jutaan orang beberapa minggu setelah kepergian Syah pada pertengahan Januari 1979.
Runtuhnya rezim Pahlavi menjadi pasti pada 11 Februari ketika militer melepaskan kesetiaannya kepada Syah dan bergabung dengan Revolusi. (ARN)
Sumber: PressTV
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
