Prancis, ARRAHMAHNEWS.COM – 12Florian Philippot, ketua partai sayap kanan Les Patriotes, yang menyelenggarakan pawai tersebut, mengklaim telah mengumpulkan sekitar 10.000 orang dan merupakan protes terbesar hingga saat ini. Dia mengatakan 25 unjuk rasa anti-NATO yang lebih kecil diadakan di tempat lain di seluruh Prancis pada hari yang sama.
BACA JUGA:
- Oposisi Prancis: Bantuan NATO ke Ukraina Picu Perang Dunia III
- Presiden Kroasia: Kami Bukan Budak AS dan NATO
Video dari ibu kota Prancis menunjukkan kerumunan yang signifikan setidaknya beberapa ribu orang, membawa bendera nasional Prancis dan spanduk besar bertuliskan, “Untuk perdamaian.”
Pendemo meneriakkan slogan-slogan, termasuk “Tidak ada pesawat, tidak ada tank, tidak ada rudal untuk Ukraina”, “Ayo keluar dari NATO”, “Macron, kami tidak ingin perang Anda”, dan “Tidak untuk Perang Dunia III”.
Di beberapa titik selama acara tersebut, Philippot naik ke atas panggung dan menggunakan gunting untuk memotong setengah bendera biru NATO yang disambut sorak-sorai para demonstran. “NATO berarti perang”, katanya.
Politisi tersebut melancarkan protes terhadap keanggotaan Prancis di NATO dan UE sejak musim gugur, sementara juga mengkritik keras pengiriman senjata ke Ukraina selama konflik saat ini. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
