arrahmahnews

Rusia Minta PBB Selidiki Ledakan Pipa Nord Stream

Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM Komite parlemen Rusia untuk hubungan internasional menyetujui mosi untuk meminta Dewan Keamanan PBB menyelidiki ledakan September lalu di jaringan pipa Laut Baltik, yang mereka salahkan kepada AS. Mosi tersebut diperkenalkan pada hari Selasa dan diharapkan akan disetujui oleh Duma Negara pada akhir pekan ini.

Mengutip teks dokumen tersebut, TASS melaporkan bahwa isinya menggambarkan ledakan itu sebagai “tindakan terorisme internasional” dan “sabotase mengerikan”, menyerukan kepada PBB untuk meminta pertanggungjawaban baik mereka yang memberi perintah maupun mereka yang melakukannya. Tindak pidana tersebut telah mengancam keamanan seluruh Eurasia.

BACA JUGA:

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden “memberikan perintah ilegal dan memikul tanggung jawab penuh atas kerusakan multi-miliar dolar pada infrastruktur Rusia, Jerman, Prancis, dan Belanda,” bunyi dokumen itu. Ini menggambarkan sabotase pipa yang menimbulkan kerusakan jangka panjang pada keamanan, ekonomi, dan lingkungan di seluruh wilayah.

Rusia Minta PBB Selidiki Ledakan Pipa Nord Stream

Ledakan pipa Nord Stream

Anggota parlemen mengacu pada paparan minggu lalu oleh reporter investigasi Amerika Seymour Hersh, yang menggambarkan bagaimana jaringan pipa itu rusak dalam operasi bersama antara AS dan Norwegia. Tindakan AS membutuhkan “penyelidikan internasional menyeluruh, hukuman bagi mereka yang bertanggung jawab dan kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan.”

Komite telah meminta untuk memasukkan proposal mereka ke dalam agenda sesi Duma Negara hari Kamis, di mana mungkin akan dilakukan pemungutan suara.

Serangkaian ledakan merusak kedua pipa Nord Stream, yang dibangun di bawah Laut Baltik untuk mengirimkan gas alam Rusia ke Jerman dan seluruh UE.

Ledakan itu terjadi di dekat pulau Bornholm Denmark, di daerah di mana Angkatan Laut AS dan sekutu NATO-nya melakukan latihan BALTOPS 22 beberapa bulan sebelumnya. Pekan lalu, Hersh menggambarkan bagaimana penyelam Amerika menanam bahan peledak di bawah kedok latihan angkatan laut, dengan mengatakan bahwa bahan peledak itu kemudian diaktifkan oleh pesawat patroli Norwegia.

Ketika Hersh meminta komentar dari pemerintah AS, mereka mencela cerita itu sebagai “fiksi” dan “palsu”. (ARN)

Sumber: RT

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: