Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dengan tegas menolak klaim yang dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat tentang kehadiran seorang pemimpin kelompok teroris al-Qaeda di Iran.
Amir-Abdollahian membuat pernyataan itu dalam sebuah postingan di akun Twitter-nya pada hari Kamis setelah juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengklaim bahwa Seif al-Adel, pemimpin baru al-Qaeda, berbasis di Iran, tanpa memberikan bukti apapun untuk mendukung tuduhan tersebut.
BACA JUGA:
- Perlawanan Irak Kompak Lawan Terorisme AS-Zionis
- Menteri Suriah: Barat Ciptakan Ekstrimisme, Rusak Berbagai Bangsa
“Saya menyarankan Gedung Putih untuk menghentikan permainan Iranophobia yang gagal. Menghubungkan Al-Qaeda dengan Iran jelas tidak masuk akal dan tidak berdasar.
Mereka yang menciptakan Al-Qaeda dan Daesh/ISIS harus bertanggung jawab atas penyebaran terorisme di seluruh dunia. Jangan berikan alamat palsu!” kata diplomat top Iran tersebut.
Pada hari Rabu, dalam sebuah jumpa pers, Price menuduh Iran “Menawarkan tempat berlindung yang aman bagi al-Qaeda,” dan memberikan “Dukungan untuk terorisme”.
Ditanya oleh seorang reporter apa yang akan dilakukan AS jika Adel berada di Iran, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan Washington bertekad untuk tidak membiarkan ancaman muncul dan akan berkoordinasi erat dengan sekutu Eropanya untuk menghadapi “semua tantangan yang ditimbulkan Iran.”
BACA JUGA:
- CIA Danai ISIS Untuk Jalankan Agenda Zionis
- Heboh! Komandan Ukraina Terang-terangan Kenakan Lambang ISIS
Klaim Amerika Serikat itu muncul saat Iran, yang merupakan salah satu korban terorisme terbesar, dipuji sebagai salah satu pelopor perang melawan terorisme di kawasan Asia Barat.
Washington, sebagai pendukung utama terorisme anti-Iran, dalam banyak laporan telah terbukti telah menciptakan, melatih dan mendukung Daesh/ISIS dan kelompok teror lainnya untuk mendatangkan malapetaka di seluruh wilayah kaya minyak untuk menjarah sumber dayanya. (ARN)
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
