Solo, ARRAHMAHNEWS.COM – Ratusan rumah di 15 kelurahan wilayah Kota Solo, Jawa Tengah, terendam banjir pada Kamis, 16 Februari 2023. Banjir itu dipicu hujan deras yang mengguyur Kota Solo sejak Kamis siang, 16 Februari 2023, hingga petang.
Cepatnya air masuk ke dalam permukiman membuat banyak warga tidak sempat menyelamatkan harta bendanya.
BACA JUGA:
PMI juga mencatat sekitar 650 kepala keluarga (KK) atau sekitar 2.614 warga terdampak banjir, terpaksa harus mengungsi dari tempat tinggal mereka ke beberapa tempat pengungsian yang disediakan, dikutip Tempo.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo melaporkan total korban banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo mencapai 18.905 jiwa.
Hal itu berdasar laporan kaji cepat bencana banjir di Kota Solo pada Kamis (16/2/2023) dari pukul 22.00 WIB hingga 22.57 WIB yang disampaikan BPBD Kota Solo. Banjir di Kota Solo kali ini melanda 15 kelurahan di empat kecamatan.
Berikut adalah daftar kelurahan di Kota Solo yang sebagian wilayahnya digenangi banjir.
Kecamatan Kelurahan
Jebres Jebres, Jagalan, Pucangsawit, Gandekan, Sudiroprajan, Sewu.
Pasar Kliwon Pasar Kliwon, Mojo, Joyosuran, Kedunglumbu, Semanggi, dan Sangkrah
Serengan Joyontakan
Laweyan Bumi dan Pajang
Sebelumnya diberitakan, Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo tercatat lebih dari 10 meter di Pos Pantau TMA Jurug, Kecamatan Jebres, Solo, Jumat (17/2/2023) pukul 00.01 WIB.
Hal itu sesuai pantauan petugas Pos TMA Jurug Joko Widodo alias Toyib yang disampaikan kepada Solopos.com. Dia mengatakan TMA mencapai 10,15 meter pukul 00.01 WIB.
“Ini tertinggi selama saya bertugas 5 tahun terakhir,” kata Toyib. Dia mengatakan papan alat ukur TMA hampir tenggelam. Selain itu, lanjut dia, rekor siaga kuning terlama terjadi selama 33 jam sebelum menjadi siaga merah, Kamis (16/2/2023) pukul 18.00 WIB.
BACA JUGA:
- Tersangka Teroris Petinggi DPW Partai Ummat Bengkulu
- 2 Pelaku Lagi Ditangkap Polisi, Otak Kasus Penyerangan Midodareni Solo Diduga Admin WAG
“Saya sampai heran, biasanya siaga kuning dua sampai tiga jam selanjutnya siaga merah. Setelah merah pol turun berhenti. Kalau sudah berhenti langsung surut,” ujarnya.
Dia mengatakan TMA yang terus naik membuat para petugas pompa air kewalahan. Mereka bertugas selama TMA Sungai Bengawan Solo tergolong tinggi.
Menurut dia, Perum Jasa Tirta (PJT) membuka pintu spillway atau limpasan air Waduk Gajah Mungkur atau WGM Wonogiri per Selasa (14/2/2023) sore serta curah hujan tinggi berpengaruh terhadap TMA Sungai Bengawan Solo. (ARN)
Sumber: SoloPos
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
