arrahmahnews

HEBOH! Presiden Suriah Bashar Assad Kunjungi Oman

Suriah, ARRAHMAHNEWS.COM Presiden Suriah Bashar Assad telah mengunjungi Oman dan bertemu dengan Sultan Haitham bin Tariq Al Said setelah gempa dahsyat, yang mengguncang sektor barat laut negara itu dua minggu lalu.

Kantor berita resmi Suriah SANA melaporkan bahwa Assad dan delegasi pendampingnya mendarat di Bandara Internasional Muscat pada hari Senin, dan diterima oleh raja Oman.

BACA JUGA:

Assad dan Sultan Haitham kemudian mengadakan pertemuan tatap muka di istana kerajaan Beit al-Baraka di Seeb, dekat Muscat, di mana raja Oman menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan bangsa Suriah atas bencana alam tersebut.

HEBOH! Presiden Suriah Bashar Assad Kunjungi Oman

Presiden Suriah Bashar Assad dan Sultan Haitham bin Tariq Al Said

Ia juga menekankan dukungan negaranya yang tak tergoyahkan untuk Suriah, dan untuk membantu negara itu mengatasi akibat gempa bumi dan akibat dari militansi yang disponsori asing serta sanksi sepihak yang dijatuhkan oleh Barat terhadap Damaskus.

Sementara itu, Assad mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada raja, otoritas dan rakyat Oman atas solidaritas mereka dengan Suriah dan pengiriman konvoi bantuan kemanusiaan. Ia juga mengapresiasi dukungan Oman untuk Suriah dalam perang melawan kelompok teroris Takfiri.

Pembicaraan antara kedua pemimpin Arab itu juga berfokus pada hubungan lama antara Muscat dan Damaskus, dengan penekanan khusus pada perluasan hubungan bilateral di berbagai bidang dan kepentingan bersama.

Mereka juga bertukar pandangan tentang perkembangan regional dan internasional terkini serta upaya yang dilakukan untuk menjamin keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Barat.

Assad mengatakan bahwa Oman selalu mengadopsi kebijakan dan sikap yang seimbang terhadap masalah regional, menyerukan peran Muscat yang lebih kuat dalam mempromosikan hubungan antara negara-negara Arab berdasarkan prinsip saling menghormati dan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing.

Oman adalah salah satu dari sedikit negara Arab yang mempertahankan hubungan diplomatik dengan Damaskus setelah pecahnya militansi yang didukung asing di negara Arab itu pada Maret 2011, meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat dan sekutu Teluk Persia lainnya. (ARN)

Sumber: PressTV

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: