Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Rusia berusaha untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan Ukraina melalui jalur perdamaian setelah 2014. Tetapi para pemimpin Barat diam-diam mempersiapkan skenario yang sama sekali berbeda. Presiden Vladimir Putin pada hari Selasa (22/02) dalam pidatonya di Majelis Federal, badan legislatif utama negara itu.
Berbicara kepada kedua majelis parlemen serta pejabat senior dan tokoh masyarakat, pemimpin Rusia itu menyentuh berbagai topik utama selama pidato yang berlangsung hampir dua jam.
BACA JUGA:
- Rusia Bisa Akhiri Perjanjian New START jika AS Tak Berubah
- Putin: Rusia Alami Pertumbuhan Ekonomi Meski Dibawah Sanksi
Mulai dari operasi militer di Ukraina hingga masalah ekonomi dan sosial, berikut rangkuman ucapan presiden.
- Dunia tidak boleh terpecah-belah
Rusia tidak hanya bermaksud untuk dengan tegas melindungi kepentingannya sendiri, tetapi juga keyakinannya bahwa dunia modern tidak boleh terpecah menjadi “negara-negara beradab” dan “negara-negara yang lainnya,” kata Putin. Ia menekankan perlunya kemitraan yang erat tanpa pengecualian atau menggunakan agresi.
Presiden bersikeras bahwa Moskow tetap terbuka untuk dialog konstruktif dengan Barat, dan terus menyerukan sistem keamanan global yang bersatu dan adil. Namun, Putin mengklaim bahwa alih-alih bekerja sama, Barat hanya mengeluarkan tanggapan yang kacau dan tersembunyi di balik payung NATO, yang terus memperluas perbatasannya ke arah Rusia sementara pangkalan militer Amerika menyebar ke seluruh dunia.
2. Mengapa Rusia bertindak di Ukraina
Putin mengingatkan bahwa semua proposal jaminan keamanan Rusia ditolak mentah-mentah oleh AS dan NATO, yang menurutnya menjelaskan bahwa lampu hijau untuk tindakan agresif oleh Kiev telah diberikan. Menurut presiden, ada bukti jelas bahwa “tindakan hukuman” lainnya sedang direncanakan di Donbass pada Februari 2022.
BACA JUGA:
Putin mengatakan bahwa Kiev dan pendukung Baratnya memprakarsai konflik di Ukraina, sementara Rusia sekarang menggunakan kekuatan untuk mengakhirinya.
3. Barat tidak peduli siapa yang digunakannya untuk melawan Moskow
Negara-negara Barat menggunakan “metode penipuan yang tercela” selama kampanye di Yugoslavia, Irak, Libya, dan Suriah,” tegas Putin. Mengenai Ukraina, Putin mengatakan bahwa Barat telah secara terbuka mengakui bahwa perjanjian Minsk 2014-2015 adalah sebuah penipuan. Sementara “Donbass terbakar dan darah ditumpahkan,” para pendukung Ukraina “bermain-main dengan nyawa orang,” katanya.
Putin melanjutkan dengan mengklaim bahwa Barat sebenarnya tidak peduli siapa yang didukungnya dalam pertempurannya melawan Rusia, oleh karena itu mereka menutup mata terhadap pejuang Ukraina yang secara terbuka merayakan divisi Nazi yang terkenal dan membawa lambang mereka.
Putin menegaskan bahwa rakyat Ukraina telah menjadi sandera yang dapat dihabisi untuk Kiev dan pendukung Baratnya, yang telah menduduki Ukraina dalam artian secara politik, militer, dan ekonomi, menghancurkan negara itu selama beberapa dekade terakhir. (bersambung part 2/ARN)
Sumber: RT
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
