Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Data yang dikeluarkan oleh Anti-Defamation League (ADL) pada hari Kamis (23/02) mengungkap bahwa penembakan massal di Amerika Serikat adalah penyebab utama kematian terkait ekstremisme di negara tersebut tahun lalu, dengan supremasi kulit putih bertanggung jawab atas lebih dari 80 persen pembunuhan.
Kelompok advokasi itu menyebut bahwa diantara 25 pembunuhan pada tahun 2022, terkait ekstremis, dengan 18 di antaranya dilakukan seluruhnya atau sebagian karena motif ideologis.
BACA JUGA:
- Jerman Kecam Aksi Rasis Kelompok Supremasi Kulit Putih di AS
- Buktikan Dukung LGBT, Biden Pilih Transgender Jadi Wamenkes
Laporan tersebut lebih lanjut mencatat: “Semua pembunuhan terkait ekstremis pada tahun 2022 dilakukan oleh ekstremis sayap kanan dari berbagai jenis.”
Sebagian besar kematian terkait ekstremis pada tahun 2022 disebabkan oleh dua penembakan massal: satu pada bulan Mei di Buffalo, New York, ketika seorang supremasi kulit putih yang mengakui menembak dan membunuh sepuluh orang kulit hitam, dan satu lagi pada bulan November di Colorado Springs, di mana lima orang terbunuh.
Di sebagian besar tahun, supremasi kulit putih adalah pelaku utama pembunuhan terkait terorisme domestik. Namun, pada tahun 2022, proporsinya sangat tinggi: studi ADL menyatakan bahwa supremasi kulit putih bertanggung jawab atas 21 dari 25 pembunuhan. (ARN)
Sumber: Al-Ahednews
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
