Ukraina, ARRAHMAHNEWS.COM – Tentara angkatan bersenjata Ukraina meledakkan sebuah bendungan di dekat Bakhmut, juga dikenal sebagai Artyomovsk, dalam upaya untuk memperlambat serangan Rusia dan memaksa warga sipil untuk meninggalkan kota yang terkepung itu. Penasihat kepala Republik Rakyat Donetsk, Igor Kimakovsky, mengatakan hal ini pada hari Sabtu (25/02).
“Bendungan itu diledakkan, dan semburan air yang dihasilkan mengalir ke arah Artyomovsk. Mereka kemungkinan besar mencoba menghentikan serangan kami. Mungkin mereka ingin mencoba memotong unit penyerang kami dari belakang untuk memperlambat pasokan amunisi,” kata Kimakovsky kepada kantor berita Rusia Sputnik.
BACA JUGA:
- Pembebasan Soledar Mungkinkan Perebutan Kendali Wilayah Operasi Ukraina
- Putin: Dinamika Operasi Khusus Positif, Semua Berjalan sesuai Rencana
Menurut penasihat tersebut, langkah ini juga dapat berarti bahwa Ukraina sedang bersiap untuk menyerahkan kota itu kepada pasukan Rusia dan menjadi “putus asa”.
⚡️Apparently, the armed forces of Ukraine blew up a dam in Bakhmut to slow down Wagner advancements pic.twitter.com/aE87tJ6vUS
— War Monitor (@WarMonitors) February 25, 2023
“Mereka menyuruh warga sipil untuk mengungsi… Tujuan mereka adalah untuk membuat kondisi kehidupan menjadi tidak tertahankan. Mereka tidak peduli dengan orang-orang; mereka hanya peduli untuk menghancurkan kota sehingga tidak layak secara ekonomi bagi kami untuk membangun kembali,” tambah penasihat Denis Pushilin itu.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Irna Vereshchuk minggu lalu mendesak semua penduduk Bakhmut untuk segera mengungsi dari kota. “Saya menghimbau kepada warga sipil yang masih berada di Bakhmut. Jika kalian warga negara yang layak, taat hukum, dan patriotik, kalian harus segera mengungsi,” tulisnya di Telegram.
Pejabat itu menyatakan bahwa hingga 6.000 orang masih berada di kota yang diambil alih oleh pasukan Rusia ini, menambahkan bahwa tetap tinggal dapat “mengekspos mereka ke dalam bahaya… kedua, kalian menciptakan masalah dan risiko tambahan bagi semua orang yang mencoba untuk membantu kalian. Ketiga, kalian mencegah pasukan pertahanan dan keamanan kami bekerja secara normal di kota. Karena mereka harus selalu memperhatikan keselamatan kalian. Oleh karena itu, sekali lagi saya menghimbau kalian untuk segera mengungsi.” (ARN)
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
