arrahmahnews

Supermarket Inggris Krisis Buah dan Sayur

Inggris, ARRAHMAHNEWS.COM Raksasa supermarket di Inggris sekarang hanya mengizinkan tiga tomat dan bahan salad lainnya per pelanggan, dan jika tersedia, anda harus membayar mahal, terutama untuk produk segar di luar musim.

2022 adalah tahun terpanas kedua yang pernah tercatat di Eropa, gelombang panas dan suhu ekstrem di Spanyol, salah satu produsen makanan terbesar di Eropa, menyebabkan lebih sedikit panen.

BACA JUGA:

Masalah yang sama juga menimpa negara-negara seperti Maroko di Afrika Utara.

Supermarket Inggris Krisis Buah dan Sayur

Supermarket di Inggris

Tetapi Inggris memiliki industri makanannya sendiri yang mapan, salah satu komponen penting di antaranya adalah rumah kaca, yang berhektar-hektar lahannya sekarang terbengkalai.

Keith Pilbeam, seorang Profesor Ekonomi mengatakan bahwa tentu saja ada masalah dengan mahalnya harga gas yang digunakan untuk memanaskan rumah kaca tersebut. Mereka memang membutuhkan input gas yang cukup banyak, dan itu cukup mahal.

“Masalah lainnya adalah bahwa supermarket juga sangat keras dalam menetapkan harga, sehingga tidak mudah untuk kemudian menaikkan harga dan mendapatkan apa yang Anda inginkan dari supermarket,” tambahnya.

“Jadi, daripada jelas-jelas merugi, beberapa produsen memutuskan untuk tidak berproduksi sama sekali.”

Dan Inggris menghadapi masalah khusus lainnya. Sebagian besar buah dan sayurannya berasal dari Uni Eropa. Keluarnya negara dari blok tersebut berarti biaya tambahan dan birokrasi. Hal ini menambah tekanan terutama pada pasokan barang yang mudah rusak.

“Brexit telah menyebabkan kekurangan tenaga kerja. Dan kekurangan tenaga kerja berarti kekurangan buah dan sayuran, pada akhirnya lebih banyak birokrasi. Dan menurut Milberg ini berarti lebih banyak biaya, dan lebih banyak biaya berarti lebih sedikit keuntungan, dan karena itu produksi Inggris jadi lebih rendah. Sesederhana itu,” jelas professor.

Solusinya, menurut organisasi penghasil makanan itu, adalah agar pemerintah memberikan lebih banyak dukungan seperti mengganti pupuk karbon tinggi dengan alternatif rendah karbon atau berinvestasi lebih banyak dalam teknik penanaman dalam ruangan bebas tanah seperti pertanian vertikal. (ARN)

Sumber: PressTV

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: