Israel, ARRAHMAHNEWS.COM – Ditangan Netanyahu, Israel dalam Kekacauan Luar Biasa. Para ahli ekonomi memperingatkan tindakan Netanyahu akan menyebabkan kerusakan jangka panjang pada pertumbuhan ekonomi dan standar hidup warga Israel.
Ekonom Israel mengeluarkan peringatan bahwa negaranya berada di ambang krisis keuangan dan bahwa koalisi kanan-keras Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dapat memiliki implikasi serius bagi perekonomian.
BACA JUGA:
- VIDEO: Pendemo Israel Lempar Bom Asap dekat Rumah Netanyahu
- Berbagai Kota Israel Kembali Dikepung Demo Anti-Netanyahu
“Sejak kami menerbitkan petisi pertama, ada banyak indikasi yang berkembang bahwa kerusakan ekonomi dapat terwujud dengan lebih kuat dan lebih cepat dari yang kami perkirakan”, mereka memperingatkan pada hari Kamis.
“Bahkan jika pasar akhirnya stabil dalam jangka pendek, pengalaman dari negara lain di mana lembaga peradilan dan keuangan dirugikan, dan penelitian dari beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa kita dapat terdampak kerusakan jangka panjang pada pertumbuhan ekonomi dan standar hidup orang Israel,” kata ahli.
Para ahli masih berpendapat bahwa belum terlambat untuk bertindak mengatasi krisis.
Protes berlangsung di jalan-jalan “Tel Aviv” selama akhir pekan dengan puluhan ribu pemukim berkumpul di kota-kota lain menentang reformasi hukum yang direncanakan koalisi pemerintah.
BACA JUGA:
- Tak Perlu Rudal Hizbullah, Israel Runtuh dari Dalam
- Menteri Israel Desak Desa Palestina “Hawara” Dimusnahkan
Setelah berminggu-minggu protes di “Israel”, yang berlangsung dengan kekerasan.
Segera setelah protes dimulai, polisi datang dengan menunggang kuda dan melemparkan granat kejut, dan menggunakan meriam air untuk melawan para pengunjuk rasa. Video beredar di media sosial tentang seorang petugas polisi yang menjepit seorang pengunjuk rasa dengan lututnya di leher pria itu bersama beberapa orang lainnya yang menggambarkan kebrutalan polisi.
Kritikus mengatakan bahwa Netanyahu memiliki konflik kepentingan dalam menargetkan hakim saat dia diadili atas tuduhan korupsi.
Mantan kepala divisi intelijen militer Israel Amos Yadlin mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Saluran 12 Israel : “Israel sedang menuju ke tempat yang buruk”. (ARN)
Sumber: Al-AhedNews
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
