Armenia, ARRAHMAHNEWS.COM – Armenia dan Azerbaijan saling menyalahkan, setelah baku tembak antara pasukan keamanan kedua negara di wilayah yang diperebutkan Nagorno-Karabakh pada hari Minggu.
Sedikitnya lima orang tewas dalam insiden itu, dengan Yerevan mengatakan tiga petugas polisi Armenia tewas dan Baku membenarkan kematian dua tentara Azerbaijan.
BACA JUGA:
- Ankara: Turki-Rusia Sepakat Dirikan Pusat Pemantauan Bersama Nagorno-Karabakh
- Pasukan Penjaga Perdamaian Rusia Mulai Patroli di Nagorno-Karabakh
Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa baku tembak terjadi ketika pasukan sedang memeriksa kendaraan di daerah tersebut setelah mendapatkan data bahwa jalan yang tidak sah telah digunakan untuk mengirimkan senjata dan personel militer di wilayah tersebut.
Baku menyebut operasi itu sebagai “provokasi” oleh personel keamanan Armenia, mengklaim bahwa mereka mulai menembak ke arah militer Azerbaijan. Insiden tersebut menunjukkan bahwa Armenia “tidak akan melepaskan kebijakan pendudukannya terhadap Azerbaijan” dan bahwa pembicaraan damai Yerevan hanyalah “kemunafikan,” klaim Baku.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa insiden tersebut sekali lagi menyoroti perlunya membentuk rezim inspeksi perbatasan antara Azerbaijan dan Armenia.
Dalam sebuah pernyataan tandingan, Kementerian Luar Negeri Armenia menggambarkan laporan peristiwa Azerbaijan sebagai “tidak masuk akal”.
BACA JUGA:
- Iran Tangkap 10 Agen Mossad Israel di Azerbaijan Barat
- Armenia: Bentrokan dengan Azerbaijan Bisa Meningkat ke Perang Besar
Yerevan mengklaim petugas polisinya, yang bekerja untuk Departemen Paspor dan Visa Kementerian Dalam Negeri, tewas dalam “penyergapan” oleh pasukan Azerbaijan. Seorang petugas lainnya terluka parah dalam insiden itu.
Dikatakan van itu hanya mengangkut surat-surat resmi dan satu pistol dinas, menyebut klaim Baku tentang pengiriman senjata dan personel ke Nagorno-Karabakh sebagai “disinformasi.”
“Tindakan pasukan Azerbaijan tidak dapat digambarkan sebagai apa pun selain terorisme,” desak kementerian.
Yerevan sekali lagi menyerukan agar misi pencari fakta internasional dikirim ke Nagorno-Karabakh dan koridor Lachin, yang menghubungkan wilayah yang disengketakan dengan wilayah Armenia. (ARN)
Sumber: RT
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
