arrahmahnews

Abdollahian: Iran Takkan Berhenti Dukung Palestina dan Perlawanan

Iran, ARRAHMAHNEWS.COM Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menegaskan kembali bahwa Republik Islam tidak akan pernah mundur sedikit pun dari sikapnya dalam mendukung urusan dan perlawanan Palestina.

Berbicara pada konferensi tentang diplomasi perlawanan di Teheran pada hari Selasa, Amir Abdollahian mengatakan seluruh bangsa Iran akan tetap berkomitmen pada masalah Palestina sampai pembentukan pemerintah bersatu dengan al-Quds sebagai ibu kotanya.

BACA JUGA:

Di tempat lain dalam sambutannya, diplomat top Iran itu menunjuk keteguhan negaranya di “jalur diplomasi dan negosiasi” untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 dan menyatakan tekad Teheran untuk melanjutkan upaya mencapai kesepakatan berdasarkan kepentingan nasionalnya.

Abdollahian: Iran Takkan Berhenti Dukung Palestina dan Perlawanan

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian

“Kami telah secara eksplisit memberi tahu AS dan pihak Barat bahwa mengawasi garis merah Iran dan mengamankan kepentingan nasional serta mencapai kesepakatan di mana semua pihak akan menunjukkan kepatuhan mereka adalah agenda serius kami,” kata diplomat top Iran itu.

Ia menambahkan bahwa Iran tidak akan pernah keluar dari meja perundingan dan telah membuktikan bahwa Iran tidak pernah mundur dari garis merahnya bahkan selama kerusuhan yang didukung asing baru-baru ini di negara tersebut.

Iran menunjukkan kepada dunia sifat damai dari program nuklirnya dengan menandatangani kesepakatan nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama [JCPOA], dengan enam negara dunia yaitu AS, Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, dan China. Namun, penarikan sepihak Washington pada Mei 2018 dan penerapan kembali sanksi terhadap Teheran membuat masa depan kesepakatan itu dalam ketidakpastian.

Negosiasi antara pihak-pihak dalam kesepakatan nuklir dimulai di Wina pada April 2021, dengan maksud membawa AS kembali ke dalam perjanjian dan mengakhiri kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran.

Namun, diskusi terhenti sejak Agustus 2022 karena desakan Washington untuk tidak mencabut semua sanksi anti-Iran dan menawarkan jaminan yang diperlukan bahwa mereka tidak akan keluar lagi dari perjanjian. (ARN)

Sumber: Al Ahednews

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: