China, ARRAHMAHNEWS.COM – Pakta militer AUKUS (Australia, Inggris, dan Amerika Serikat) menimbulkan ancaman proliferasi senjata nuklir. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakannya dalam konferensi pers pada hari Kamis.
“China percaya bahwa kerja sama antara tiga negara [Australia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat] menimbulkan risiko serius penyebaran senjata nuklir, memberikan pengaruh pada sistem non-proliferasi nuklir internasional dan mendorong perlombaan senjata,” ujar diplomat itu.
BACA JUGA:
Mao Ning meminta Australia, Kanada, dan Amerika Serikat untuk melepaskan “mentalitas perang dingin” dan melakukan lebih banyak upaya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Australia mengumumkan pembangunan armada bertenaga nuklirnya sendiri pada September 2021 segera setelah pakta AUKUS dibentuk. Canberra kemudian mengumumkan rencana untuk mengakuisisi dua kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia buatan AS untuk menggantikan kapal selam diesel-listrik kelas Collins yang usang yang masa kerjanya berakhir pada akhir dekade ini.
Seperti yang ditegaskan oleh pemerintah Australia, langkah ini akan membantu negara tersebut memulai modernisasi armada kapal selamnya sebelum tahun 2038, dimana kapal selam bertenaga nuklir pertama yang dibangun dalam kerangka pakta AUKUS akan memasuki layanan, dan membangun potensi militer yang dibutuhkan untuk menahan aktivitas China yang berkembang di kawasan Indo-Pasifik. (ARN)
Sumber: TASS
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
