Belanda, ARRAHMAHNEWS.COM – Belanda mengatakan bahwa mereka telah memperkenalkan rencana baru untuk membatasi impor teknologi pembuatan chip untuk China. Ini akan ditambahkan ke kebijakan anti-China yang sudah diadopsi sebelumnya menyusul tekanan dari Washington untuk membatasi akses Beijing ke teknologi manufaktur semikonduktor tersebut.
Di tengah perang global antar kekuatan, terutama China dan AS, untuk mendapatkan keunggulan teknologi dan membangun dominasi dunia dalam industri ini, Belanda menjadi pusat perhatian AS karena merupakan rumah bagi salah satu perusahaan paling maju di bidang teknologi industri di seluruh dunia.
BACA JUGA:
Advanced Semiconductor Materials Lithography atau ASML adalah perusahaan Belanda yang berspesialisasi dalam memproduksi bukan semikonduktornya, tetapi mesin litografi Extreme Ultraviolet (EUV) yang memproduksi chip.
“Pemerintah telah sampai pada kesimpulan bahwa perlu bagi keamanan internasional dan nasional untuk memperluas kontrol ekspor peralatan produksi semikonduktor tertentu yang ada,” kata Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda Liesje Schreinemacher kepada parlemen.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte melakukan perjalanan ke Washington dan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden kurang dari dua bulan lalu, di mana kedua pemimpin membahas masalah tersebut.
ASML memiliki monopoli global atas produksi EUV, menjadi satu-satunya perusahaan di dunia yang membuatnya, dan memasok produknya ke pembuat chip terbesar di dunia, TSMC Taiwan.
Kontrol ekspor ini bertujuan untuk memutuskan China dari mendapatkan semikonduktor yang bisa digunakan dalam aplikasi militer dan untuk melindungi “posisi unik dan terdepan” Belanda dalam domain tersebut. (ARN)
Sumber: Al Mayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
