Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Iran Ebrahim Raisi meresmikan bagian pertama dari tahap kedua rencana pengembangan kilang minyak Abadan di provinsi Khuzestan barat daya Iran dekat pantai Teluk Persia. Iran berhasil melanjutkan pengenbangan kilang meskipun ada sanksi Barat selama bertahun-tahun terhadap Republik Islam.
Raisi membuka proyek raksasa senilai 1,2 miliar dolar dalam kunjungan ke kilang di ibu kota provinsi Abadan pada Senin pagi. Bagian pertama dari fase kedua ini akan meningkatkan kapasitas produksi di lokasi sebesar ribuan barel minyak mentah per hari.
BACA JUGA:
- Dari China, Raisi Serukan Perlawanan terhadap Dominasi AS
- Raisi: Musuh Lancarkan Perang Hibrida ‘Ekonomi’
Mempromosikan kualitas produk untuk memenuhi standar emisi Euro 5, menurunkan tingkat produksi minyak bahan bakar berat Mazut dari 45 persen menjadi 26 persen, meningkatkan tingkat produksi gas alam cair (LNG), solar dan bensin sebesar 53, 23 dan 6 persen masing-masing, dan penciptaan 7.000 pekerjaan telah dijelaskan sebagai tujuan utama dari tahap kedua dari rencana pembangunan ini.
Memperingati hari nasionalisasi industri minyak Iran, Raisi berkata, “Hari nasionalisasi adalah hari bersejarah ketika orang asing terputus dari sumber minyak negara, dan industri minyak di Iran dinasionalisasi dengan pengusiran pasukan Inggris.”
Mengacu pada klaim salah satu “penasihat Inggris” tentang ketidakmampuan Iran untuk mengelola kilang setelah nasionalisasi industri minyak pada tahun 1951, presiden mengatakan, “Salah satu dari pasukan Inggris ini mengatakan kami akan meninggalkan Iran, tetapi orang Iran tidak akan mampu menyaring dan mengekstraksi minyak. Tapi, orang Iran membuktikan bahwa mereka bisa melakukannya.”
Raisi menambahkan, “Gagasan 50 tahun Inggris dan Amerika adalah bahwa kemampuan dan pengetahuan hanya milik mereka, itulah sebabnya mereka memperlakukan negara lain dengan jijik. Mereka tidak ingin percaya bahwa orang lain tahu dan bisa.”
Presiden Iran menyebut kilang Abadan sebagai manifestasi berharga dari “kami ingin, kami tahu, dan kami bisa”.
Sebagai kilang minyak pertama di kawasan Timur Tengah, kilang minyak Abadan berumur 110 tahun dan diakui sebagai pusat penyulingan penting di Iran.
Renovasi kilang dilakukan dalam dua tahap: tahap pertama dioperasikan pada tahun 2005 dengan pembangunan kompleks kilang dengan kapasitas produksi 150.000 barel minyak per hari. (ARN)
Sumber: PressTV
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
