Uni Eropa, ARRAHMAHNEWS.COM – Uni Eropa akan menanggapi dengan sanksi lebih lanjut jika Belarus tetap meneruskan rencana untuk menjadi tuan rumah senjata nuklir Rusia di wilayahnya. Diplomat Tertinggi blok tersebut, Josep Borrell menyebut keputusan untuk mentransfer senjata taktis tersebut ke Belarusia sebagai “eskalasi yang tidak bertanggung jawab” oleh Moskow.
“Belarus menjadi tuan rumah senjata nuklir Rusia berarti eskalasi yang tidak bertanggung jawab dan ancaman terhadap keamanan Eropa,” cuit Borrell pada Hari Minggu. “Belarusia masih bisa menghentikannya, itu adalah pilihan mereka,” lanjutnya, seraya menambahkan bahwa “UE siap menanggapi dengan sanksi lebih lanjut.”
BACA JUGA:
- Heboh! Putin Kerahkan Senjata Nuklir ke Belarusia
- Putin: Kemitraan Rusia-China Perkuat Dunia Multipolar
Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan pada hari Sabtu bahwa senjata nuklir taktis negaranya akan tiba di Belarus pada awal musim panas ini. Putin mengatakan bahwa dia membuat keputusan setelah Inggris mengumumkan akan mentransfer amunisi uranium beracun ke Ukraina, sebuah langkah yang dia gambarkan sebagai tanda “kecerobohan mutlak” London.
Belarus telah mendapat sanksi luas dari Uni Eropa dan AS sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina Februari lalu. Brussel telah memasukkan lebih dari 20 pejabat Belarusia ke daftar hitam, memutus lima bank negara dari sistem SWIFT, dan memberlakukan banyak pembatasan perdagangan.
Sebelum tahun 2022, UE melarang penerbangan Belarusia beroperasi di wilayah udaranya dan memberlakukan lima rangkaian sanksi terpisah sebagai tanggapan atas kemenangan pemilihan Presiden Alexander Lukashenko tahun 2020, yang dianggap UE curang.
Dalam pengumumannya pada hari Sabtu, Putin menjelaskan bahwa setiap senjata nuklir yang dikirim ke Belarusia akan tetap berada di bawah kendali Rusia.
BACA JUGA:
- Rusia: Resiko Perang Nuklir Capai Level Tertinggi
- Belajar dari Rusia, Jokowi Ogah RI Pakai Mastercard dan Visa
“Tidak ada yang aneh,” tentang pengaturan ini, kata Putin, menjelaskan bahwa “Amerika Serikat telah melakukan ini selama beberapa dekade” dengan menyimpan senjata nuklirnya sendiri di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Türki.
“Mereka telah lama mengerahkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah sekutu mereka,” katanya. “Kami sepakat bahwa kami akan melakukan hal yang sama, tanpa melanggar kewajiban internasional kami tentang non-proliferasi senjata nuklir.” (ARN)
Sumber: RT
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
