Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Kritik Washington terhadap Moskow atas rencananya untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus terdengar hampa, karena AS juga menyimpan senjata nuklirnya sendiri di negara lain. Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, mengatakan hal ini pada Hari Senin.
Antonov diminta untuk mengomentari pernyataan yang dibuat oleh perwakilan Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel, yang mengecam apa yang dia sebut sebagai “retorika nuklir Rusia yang tidak bertanggung jawab.” Patel bahkan menuding bahwa “tidak ada negara lain (seperti Rusia) yang menimbulkan kerusakan seperti itu pada kontrol senjata, atau berusaha merusak stabilitas strategis di Eropa.
BACA JUGA:
- Heboh! Putin Kerahkan Senjata Nuklir ke Belarusia
- UE Tanggapi Putusan Putin Kerahkan Senjata Nuklir di Belarusia
Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Antonov mengatakan, “Pejabat AS memiliki ingatan yang sangat pendek.”
“Washington-lah yang telah lama secara sistematis menghancurkan landasan hukum hubungan bilateral di bidang strategis. Dengan mencoba menemukan bintik kecil di mata orang lain, mereka tak bisa melihat balok di mata mereka sendiri yang sudah ada sejak lama, ”tambahnya.
Antonov juga mengutip keputusan AS untuk menarik diri dari Anti-Balistic Missile Treaty [ABM] pada tahun 2002, dan baru-baru ini, dari Intermediate-Range Nuclear Forces [INF] dan Open Skies Treaties. Washington juga gagal mematuhi batasan tertentu dari Perjanjian News START, yang membatasi persenjataan nuklir Rusia dan Amerika. Hal ini menyebabkan Moskow menangguhkan partisipasinya di dalamnya, kata Antonov.
“Tanggapan AS terhadap rencana Rusia untuk menempatkan nuklir di Belarus, adalah contoh nyata dari kemunafikan… politik Amerika,” lanjutnya. Selama 60 tahun terakhir, Washington telah menempatkan senjata nuklir taktisnya di lima negara senjata non-nuklir, Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki,” kata duta besar tersebut.
“AS telah berulang kali menunjukkan kepada dunia standar ganda dalam kebijakan luar negeri AS… Pemerintahan itu menyampaikan satu pesan kepada semua orang: Amerika Serikat diizinkan melakukan apa saja, sedangkan negara lain di dunia, terutama Rusia, tidak diizinkan apa pun.” (ARN)
Sumber: AlAhednews
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
