Korea Utara, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Ukraina Vladimir Zelensky berjudi mengenai masa depan negaranya dengan mengejar senjata nuklir, Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang berpengaruh, mengatakan hal ini pada hari Sabtu (01/04).
Dia mengomentari petisi online untuk “menyebarkan senjata nuklir AS di wilayah Ukraina atau mengubah Ukraina menjadi negara dengan senjata nuklirnya sendiri,” yang diluncurkan di situs web Zelensky pada hari Kamis. Inisiatif ini membutuhkan 25.000 tanda tangan untuk dipertimbangkan oleh kepala negara. Sejauh ini, telah didukung oleh sekitar 650 orang.
BACA JUGA:
- Inilah Otak Dibalik Provokasi Brutal Pembakaran Fasilitas Nuklir Ukraina
- Rusia Tolak Saran Presiden Belarusia untuk Gencatan Senjata Ukraina
Kim Yo-jong, yang merupakan tokoh senior di Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara, menggambarkan petisi tersebut sebagai “tabir alasan dengan dalih ekspresi keinginan publik, tetapi tidak sulit untuk menebak bahwa itu adalah produk dari rencana politik jahat otoritas Zelensky.”
Kim Yo-jong
Ia mengingatkan bahwa pemimpin Ukraina itu telah berbicara secara terbuka tentang ambisi nuklirnya sebelum pecahnya konflik dengan Rusia Februari lalu, termasuk di Konferensi Keamanan Munich hanya beberapa hari sebelum Moskow meluncurkan operasi militernya.
Dengan menggunakan kartu nuklir, Zelensky mencoba “memperpanjang hari-harinya yang tersisa dengan biaya berapa pun dengan mempertaruhkan nasib negara dan rakyatnya,” kata pejabat Pyongyang itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh KCNA.
“Jika otoritas Zelenskiy mengira bahwa mereka dapat menghindari serangan kuat Rusia hanya ketika mereka berada di bawah payung nuklir AS, yang telah dilubangi, mereka akan mengambil jalan yang salah, jalan terakhir,” katanya.
Kim Yo-jong juga menuduh pemerintah Kiev sebagai “megalomania yang tidak dapat disembuhkan” dan “menimbulkan bencana nuklir yang mengancam keberadaan mereka” dengan berpikir bahwa mereka dapat mengalahkan Rusia.
Korea Utara sendiri memiliki senjata nuklir, di bawah sanksi internasional yang keras karena program nuklir militernya itu.
Sekretaris pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Jumat bahwa “aktivasi” masalah nuklir di Ukraina adalah “tren berbahaya dan ancaman hipotetis yang tidak dapat diabaikan Rusia.” (ARN)
Sumber: RT
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
Sebar:
