Israel, ARRAHMAHNEWS.COM – Tampaknya upaya Netanyahu untuk meredam kemarahan massa dengan menunda reformasi peradilan, gagal. Para pemukim pendudukan kembali melancarkan demonstrasi besar pada Sabtu malam (01/04), dalam protes selama 13 minggu berturut-turut, untuk memprotes kebijakan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Menurut media Israel, sekitar 150.000 pemukim merdemo di Tel Aviv pada Sabtu malam, sementara jumlah demonstran di seluruh entitas pendudukan melebihi 175.000.
BACA JUGA:
- Mantan Pejabat Israel: Ben-Gvir Bisa Kudeta Netanyahu
- PANAS! Biden Desak Netanyahu Mundur dari Kursi PM Israel
Pecahnya protes anti-pemerintah mungkin menunjukkan bahwa pembicaraan antara Netanyahu dan oposisi di bawah naungan Presiden Israel Isaac Herzog sejauh ini belum berhasil, menandakan bahwa entitas pendudukan sedang menuju eskalasi baru antara partai-partai yang berkuasa tanpa adanya pandangan akan solusi yang dapat diperkirakan.
Kembali ke jalanan
Sebelumnya, Netanyahu menyatakan bahwa reformasi peradilan telah ditangguhkan, menambahkan bahwa ia menunda pemungutan suara Knesset kedua dan ketiga pada undang-undang tersebut hingga musim panas mendatang.
Thousands of demonstrators took to the streets of "Tel Aviv" for the 13th consecutive week, some blocking one of the major highways, to protest against Benjamin Netanyahu's proposal to overhaul the justice system, even after he paused the process for a month. pic.twitter.com/RotT6OMzKG
— Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish) April 1, 2023
Oposisi, bagaimanapun, menuntut agar seluruh RUU dibatalkan daripada ditunda dan agar PM menugaskan kembali Menteri Keamanan Yoav Gallant, yang sebelumnya dia pecat karena pernyataannya menentang reformasi peradilan. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
