Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Ketua delegasi perunding nasional Yaman, Mohammed Abdulsalam, menyatakan penyesalannya atas kurangnya keseriusan negara-negara koalisi pimpinan Saudi terhadap perdamaian, pencairan gaji, dan pencabutan pengepungan.
“Setelah setahun sejak gencatan senjata yang disponsori PBB diumumkan, ada cukup waktu untuk menunjukkan bahwa agresi AS-Saudi tidak serius tentang perdamaian,” cuit Mohammed Abdulsalam.
BACA JUGA:
- Selama Maret, Pemboman Saudi Tewaskan dan Lukai 76 Warga Yaman di Sa’adah
- Menhan Yaman: Pertempuran Berikutnya akan Jadi Kemenangan Nyata
“Alih-alih perdamaian, sayangnya, agresi AS-Saudi tetap berupa perang dan blokade. Mereka menolak untuk membayar gaji, dan mengambil langkah lain yang diperlukan untuk membawa perdamaian,” katanya.
مع مرور عام على الهدنة وما تلاها من تهدئة نكون أمام فترة زمنية كافية لتظهر جدية دول العدوان حول السلام، لكنها عوضا عن ذلك أبقت للأسف على حالة الحرب بالمماطلة وباستمرار الحصار ورفض صرف المرتبات وغيرها من الخطوات اللازمة لإحلال أي سلام.
— محمد عبدالسلام (@abdusalamsalah) April 2, 2023
Perlu dicatat bahwa Sana’a menegaskan bahwa pencabutan larangan di bandara Sana’a, yang memungkinkan aliran makanan dan barang komersial ke pelabuhan Hodeidah tanpa hambatan, dengan membubarkan gaji semua karyawan dari pendapatan negara, adalah prioritas untuk membubarkan status quo. (ARN)
Sumber: Hodhodyemennews
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
