China, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dan mitranya dari Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, bertemu di China sebulan setelah kedua negara sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik di bawah kesepakatan yang ditengahi China.
Kedua diplomat top Iran dan Saudi bertemu di ibukota China, Beijing, pada Kamis pagi. Setelah itu, kedua menteri memimpin pertemuan antara delegasi kedua negara.
BACA JUGA:
- Menlu Iran-Saudi akan Bertemu Beberapa Hari Mendatang
- Menlu Iran-Saudi Gelar Pembicaraan, Bahas Pertemuan di Bulan Ramadhan
Kedua belah pihak menekankan pentingnya pemulihan resmi hubungan timbal balik dan membahas langkah-langkah eksekutif untuk membuka kembali kedutaan besar di Teheran dan Riyadh serta misi di kota Masyhad Iran dan kota Jeddah di Saudi.
Mereka juga bertukar pandangan tentang isu-isu tertentu yang berkaitan dengan hubungan Teheran-Riyadh.
🔴🇮🇷 🇸🇦🇨🇳 Talks begin between Iranian Foreign Minister Hossein Amir-Abdollahian and his Saudi counterpart, Faisal bin Farhan, in the Chinese capital, Beijing.#Iran #SaudiArabia #China pic.twitter.com/jrVIZz0T21
— Haidar Akarar (@HaidarAkarar) April 6, 2023
Amir-Abdollahian juga berencana untuk bertemu dengan timpalannya dari China Qin Gang untuk membahas cara-cara mempromosikan kerja sama bilateral dan masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama di bidang regional dan internasional.
Pertemuan antara delegasi Iran dan Saudi ini menyusul tiga percakapan telepon antara Amir-Abdollahian dan Al Saud, di mana mereka membahas langkah-langkah ke depan mengenai pakta rekonsiliasi penting yang dimediasi China serta kesepakatan bilateral lainnya.
Beijing dipilih sebagai tempat pertemuan sebagai perpanjangan dari peran positifnya dalam memediasi pemulihan hubungan Iran-Saudi dan memfasilitasi komunikasi antara dua kekuatan Timur Tengah tersebut.
Setelah beberapa hari negosiasi intensif yang diselenggarakan oleh China, pada 10 Maret, Iran dan Arab Saudi sepakat untuk melanjutkan hubungan diplomatik mereka dan membuka kembali kedutaan dan misi diplomatik mereka setelah tujuh tahun kerenggangan. (ARN)
Sumber: PressTV
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
